Para ahli menduga, risiko ini terkait dengan risiko kenaikan berat badan seperti dijelaskan di atas.
Obesitas dan kelebihan berat badan, seperti yang kita pahami, dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti stroke, penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan diabetes.
Daya konsentrasi berkurang
Waktu tidur yang terlalu panjang bisa membuat otak menjadi lebih tua dua tahun dari usia sebenarnya, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of American Geriatrics Society.
Baca: Olahan Ayam Dapat Tingkatkan Risiko Kanker, Begini Cara Sehat Mengolahnya
Baca: Kurangi Risiko Alzheimer dengan Minum Teh, Ini 8 Khasiat Minum Teh Bagi Tubuh
Risiko kematian dini
Analisis oleh Wang dan timnya mengungkapkan bahwa orang yang secara teratur tidur lebih dari yang disarankan 6-8 jam semalam lebih mungkin meninggal sebelum waktunya atau mengembangkan penyakit kardiovaskular.
Lebih khusus, risiko kematian dini atau kondisi kardiovaskular adalah 5 persen lebih tinggi untuk orang yang tidur 8-9 jam daripada orang yang tidur dengan jumlah yang disarankan.
Meningkatkan depresi
Tidur terlalu lama dapat mengakibatkan semakin bertambahnya depresi yang dialami seseorang.
Sangat penting untuk dicatat, bahwa tidak semua orang yang terlalu banyak tidur atau merasa murung, sudah pasti menderita depresi.
Berikut waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh seseorang untuk tidur yang direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC):
- Usia 0–3 bulan membutuhkan 14-17 jam
- Usia 4–12 bulan membutuhkan 12–16 jam (termasuk tidur siang)
- Usia 1-2 tahun membutuhkan 11–14 jam (termasuk tidur siang)
- Usia 3–5 tahun membutuhkan 10–13 kam (termasuk tidur siang)
- Usia 6–12 tahun membutuhkan 9-12 jam
- Usia 13-18 tahun membutuhkan 8–10jam
- Usia 18–60 tahun membutuhkan 7 jam atau lebih
- Usia 61-64 tahun membutuhkan 7–9 jam
- Usia 65 tahun ke atas membutuhkan 7–8 jam