TRIBUNNEWSWIKI.COM – Air bekas cucian beras dinilai banyak orang sebagai bagian dari limbah air kotor.
Air cucian beras, merupakan air sisa pencucian beras terakhir sebelum nasi mulai di masak.
Namun air cucian beras ini ternyata memiliki banyak manfaat terutama bagi kecantikan kulit dan wajah.
Air cucian beras ini bagi sebagian perempuan di Tiongkok, Jepang, dan negara di Asia Tenggara dijadikan sebagai bahan perawatan kulit dan rambut alami.
Di Indonesia, air bekas cucian beras dikenal juga dengan air tajin, yakni air kental berwarna kekuningan hasil dari menanak nasi.
Namun, faktanya air cucian beras mengandung banyak vitamin dan mineral, yang berguna bagi tubuh.
Dengan kandungan nutrisi dalam air cucian beras, yakni asam amino, vitamin B dan E, mineral, dan Anti Oksidan.
Baca: Bawang Mampu Mencegah Resiko Kanker Servik, Selanjutnya Lakukan Hal Ini Agar Semakin Sehat!
Baca: Agar Tetap Sehat, Simak Cara Aman Memilih Menu Makanan di Restoran Siap Saji
Dilasir dari beberapa sumber, berikut manfaat dari air cucian beras:
1. Mencerahkan kulit
Air cucian beras digunakan untuk membasuh muka, dapat membuat kulit lebih cerah dan menyamarkan noda hitam.
Tidak sedikit juga produk kecantikan, mulai menggunakan air cucian beras sebagai bahan tambahan dalam sabun, toner, dank rim.
2. Mencerahkan kulit hitam akibat sinar matahari
Kandungan anti-oksidan dalam air cucian beras ini, dipercaya mampu merangsang produksi kolagen pada kulit.
Selain itu mampu mencegah kerutan dini, melindungi kulit dari sinar matahari, dan bersifat anti-aging.
3. Melembapkan kulit
Kulit kering disebabkan oleh pemakaian Sodium Laurel Sulfate (SLS), dalam berbagai produk kosmetik dapat dikurangi menggunakan air cucian beras.
4. Memperbaiki kerusakan rambut
Air cucian beras mengandung inositol, yang mampu memperbaiki kerusakan rambut, rontok, atau bercabang.
5. Mencegah penuaan dini
Kandungan vitamin E dalam air beras, diketahui mampu mencegah penuaan dini.
Baca: Ini Ciri dan Terapi Khusus Penyalahgunaan Alkohol
Baca: 8 Mitos Mengenai Minuman Alkohol yang Masih Dipercaya hingga Sekarang