TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejarah resmi tercatat dalam pimpinan Komisi Uni Eropa, usai politisi Jerman, Ursula von der Leyen, terpilih menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Presiden Komisi Uni Eropa.
Ursula von der Leyen mendapat dukungan 461 suara setuju, 157 suara menolak, dan 89 suara abstain.
Di luar dugaan, besarnya suara yang didapatkan Ursula von der Leyen mengejutkan banyak orang lantaran sebelumnya banyak kritikan yang masuk terkait pencalonannya.
Setelah sah terpilih, anggota parlemen Uni Eropa di Strassbourg, Jerman mengukuhkan Ursula von der Leyen sebagai pemimpin Uni Eropa pada Rabu, (27/11/2019), seperti dilaporkan Deutsche Welle, (28/11/2019).
Ursula von der Leyen menggantikan Jean-Claude Juncker.
Masa jabatan Ursula von der Leyen berlaku hingga 1 Desember mendatang.
European Green Deal, Ambisius?
Kendati mengejutkan banyak kalangan, Ursula von der Leyen memiliki program dan target yang ambisius.
Hal tersebut terlihat dari pidato yang ia buat usai dikukuhkan oleh anggota parlemen menjadi Presiden Komisi Uni Eropa.
Ketua Komisi Uni Eropa ini menyebut target barunya sebagai European Green Deal.
Dalam pidatonya, Ursula von der Leyen membuat target dengan menjadikan Uni Eropa sebagai kawasan "netral karbon".
Mantan Menteri Pertahanan Jerman ini menargetkan bahwa hal tersebut akan terjadi sampai tahun 2050 yang kemudian diragukan banyak pihak.
Kendati banyak pihak yang meragukan, Ursula von der Leyen menampik skeptisisme anggota lainnya.
"Saya pikir, Anda memang harus ambisius... karena upaya penanggulangan perubahan iklim tidak bisa menunggu," kata Ursula von der Leyen kepada Deutsche Welle.
"Maksud saya, politik tidak bisa menunggu untuk bergerak. Kita harus berubah secara positif, atau kita akan menghadapi dampak sangat buruk bagi planet kita, artinya juga buruk bagi kita," kata Ursula von der Leyen.
Ursula: Semakin Ambisius Tujuan Anda Semakin Berupaya Memperjuangkannya
Kendati banyak kalangan yang ragu akan programnya, Ursula menegaskan bahwa dirinya perlu bersikap menjadi ambisius.
Hal tersebut menurutnya justru dapat membantu memperjuangkan apa yang dicapainya
"Saya pikir, memang harus [menetapkan] tujuan ambisius, karena berdasarkan pengalaman saya bertahun-tahun dalam politik, semakin ambisius tujuan Anda, semakin Anda berupaya memperjuangkan pencapaiannya."
Sekilas Tentang European Green Deal
Program European Green Deal yang digagas Ursula von der Leyen mencakup proposal untuk meningkatkan pajak karbon, investasi lebih besar dalam bisnis berkelanjutan, mengurangi polusi dan meningkatkan perlindungan bagi hutan, taman nasional, dan ruang hijau di Eropa.
Ketua Komisi Uni Eropa sebelumnya Jean-Claude Junker mengirim ucapan selamat lewat Twitter kepada Ursula von der Leyen
Perbaiki hubungan UE-AS
Selain mencanangkan European Green Deal, Ursula von der Leyen juga menyatakan akan memperbaiki hubungan Uni Eropa dengan Amerika Serikat.
"(Hubungan) kami memiliki fondasi kuat (yang dibangun) selama beberapa dekade ... tentu saja ada masalah. Tetapi, seperti halnya dengan mitra yang baik, Anda harus mendiskusikan masalah ini dan menyelesaikannya." ujar Ursula.
Komentar Terhadap Cina
Tak hanya Amerika Serikat, Ursula von der Leyen juga berkomentar tentang Cina.
Ia mengatakan khawatir apabila Beijing bergerak ke arah yang membuatnya sulit untuk mencapai titik temu.
Ursula von der Leyen juga sempat mempertanyakan inisiatif program yang pernah dikeluarkan oleh Cina tentang Belt and Road.
Dalam program ini, Cina mendanai berbagai proyek infrastruktur besar di negara-negara berkembang, sehingga membuat banyak negara berkembang "berutang budi" kepada Cina.
Tunjuk Politisi Belanda
Terkait dengan pelaksanaan program "European Green Deal", Ursula von der Leyen menunjuk politisi Belanda, Frans Timmermans untuk ikut memperjuangkan programnya.
Frans Timmermans tercatat pernah mengkritik pencalonannya.
Ursula von der Leyen resmi akan mengambil alih jabatan Ketua Komisi Uni Eropa, Jean-Claude Juncker pada Minggu, 1 Desember 2019 mendatang.
Dukungan Aktivis Lingkungan
Sebelumnya, dunia maya heboh dengan pertemuan yang dilakukan aktivis lingkungan, Greta Thunberg dengan Leonardo DiCaprio.
Leonardo DiCaprio bertemu dengan Greta Thunberg, dengan menyebut gadis 16 tahun itu sebagai "pemimpin kita saat ini", Jumat, (1/10/2019).
Dua pejuang lingkungan ini membuat komitmen untuk saling mendukung satu sama lain.
Leo, aktor pemenang Oscar - yang sempat dikritik lantaran penggunaan jet pribadinya meskipun ia berminat pada isu lingkungan - mengatakan adalah sebuah 'kehormatan' dapat berbicara dengan aktivis lingkungan / perubahan iklim dan mengunggah beberapa foto keduanya di Instagram pada Jumat, (1/10/2019).
Dalam postingannya, Leonardo DiCaprio berharap pesan yang dibawakan Greta dapat "membangunkan para pemimpin-pemimpin dunia", serta menambahkan bahwa gadis sekolah ini membuatnya "optimis akan masa depan".
Leo memberi keterangan dalam unggahannya, "Ada beberapa kali dalam sejarah manusia di mana suara-suara menggema dalam momen-momen penting dan jalannya perubahan - namun Greta Thunberg telah menjadi pemimpin kita saat ini.
Sejarah akan menilai apa yang kita lakukan hari ini untuk menolong dan memastikan bahwa generasi-generasi selanjutnya dapat menikmati planet yang sama yang layak ditinggali, kami sangat tak bisa menerima begitu saja.
Aku berharap pesan Greta dapat membangunkan para pemimpin dunia dimanapun berada, bahwa sudah cukup untuk berdiam diri.
Ini karena Greta, dan para aktivis muda dimanapun berada sedang berjuang untuk masa depan yang lebih cerah.
Sebuah kehormatan bisa bertemu dengan Greta.
Ia dan aku membuat komitmen untuk saling mendukung satu sama lain, dengan harapan untuk menjamin masa depan yang lebih cerah untuk planet kita. #FridaysforFuture #ClimateStrike @fridaysforfuture"
Baca: Leonardo DiCaprio Bertemu Greta Thunberg: Berharap Pesannya dapat Membangunkan Para Pemimpin Dunia
Baca: Diajak Bicara dengan Presiden AS, Greta Thunberg: Buang-buang Waktu Saja Bicara dengan Donald Trump
--
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)