TRIBUNNEWSWIKI.COM – Nick de Vries, pembalap F2 asal Belanda, ternyata memilik darah Indonesia.
Nick de Vries yang baru saja menjuarai F2 2019 juga bangga dengan darah Indonesia yang dimilikinya.
Namun, banyak orang Indonesia yang kurang mengetahui darah Indonesia pada diri Nick de Vries.
Umumnya Nick de Vries hanya dikenal sebagai mantan rekan setim pembalap Indonesia Sean Gelael di F2 2018.
Baca: Sean Gelael
Baca: Nyck de Vries
Dilansir dari Gridoto.com, Nick de Vries mengungkap bahwa dirinya punya darah Indonesia dalam sebuah wawancara bersama Formula E.
Dalam wawancara tersebut, Nick de Vries bercerita bahwa darah Indonesia miliknya berasal dari nenek buyutnya.
Sayangnya, Nick tidak menjelaskan dari daerah mana nenek buyutnya berasal.
"Satu kali saya datang ke Indonesia bersama teman saya, Sean Gelael dan dari dalam diri saya itu terasa seperti pulang ke kampung halaman,” kata pembalap Belanda itu.
"Saya belum terlalu mengenal Indonesia, tapi dari yang saya baca, Indonesia dan Asia adalah benua dan negara yang indah, saya tak sabar untuk balapan di Indonesia tahun depan," sambungnya.
Baca: Rio Haryanto
Baca: Rifat Sungkar
Nyck de Vries jelas tahu kalau Indonesia akan menjadi tuan rumah seri Formula E pada Juni 2020, tepatnya di Jakarta.
“Mungkin itu akan sedikit emosional karena saya merasa seperti balapan di 'rumah' sendiri, penggemar balap di Indonesia pun juga sangat luar biasa," urai pembalap yang besar di Kota Sneek, Belanda itu.
Memang tidak mengherankan jika pembalap Belanda memiliki darah Indonesia karena Belanda dan Indonesia memang memiliki hubungan yang bertahan sangat lama.
Indonesia pernah menjadi koloni Belanda.
Selain Nick de Vries, pembalap World Superbike Michael van der Mark juga mengaku jika neneknya berasal dari Ambon.
Berikut profil Nyck de Vries yang dilansir dari Tribunnewswiki:
Nyck de Vries adalah pembalap Belanda yang menjuarai Formula 2 pada 2019
Nyck de Vries masih memiliki darah Indonesia, didapat dari nenek buyutnya.
Selain itu, Nyck de Vries juga menjuarai Karting World Championship pada 2010 dan 2011.
Baca: Dimas Ekky Pratama
Baca: Gerry Salim
Pada 2012 sampai 2015, Nick de Vries berkompetisi di Formula Renault sebelum pindah ke GP3 pada 2016.
Nick de Vries debut di Formula 2 pada 2017 bersama tim ART.
Selain itu, Nick de Vries juga berkompetisi di Formula E dan 24 Hours of Le Mans.
Kehidupan dan karier awal
Nyck de Vries lahir di Sneek, Belanda pada 6 Februari 1995.
Ayahnya bernama Hendrik Jan dan juga sering membalap menggunakan Renault Clio.
Nyck mendapat hadiah sebuah kart pada ulang tahun keempat dan mulai mengendarainya di parkiran mobil dealer milik ayahnya.
Dia kemudian pindah ke sirkuit indoor dan mulai berkompetisi pada umur enam tahun.
Pada 2006, Nyck mendapat peringkat ketiga di Kejuaraan ICA Junior Belanda dan menjadi runner-up di Kejuaraan Kadet Belgia.
Pada tahun selanjutnya, Nyck mendapat posisi runner-up di kejuaraan KF3 Belanda dan KF3 Belgia.
Nyck debut di Kejuaraan Dunia KF3 pada 2008 dan menjuarainya.
Dia juga menjuarai Kejuaraan KF3 Jerman dan menjadi runner-up di Bridgestone Cup pada tahun yang sama.
Gelar juara dunia KF3 dan KF3 Jerman berhasil dipertahankan pada 2009.
Selain itu, Nyck juga menjuarai CIK-FIA Eropa, menjadi runner-up di Andrea Margutti Trophy, peringkat keempat di Monaco Kart Cup dan kelima di CIK-FIA World Cup.
Pada 2010, dia menjuarai Kejuaraan Dunia KF2.
Nyck pindah ke Kejuaraan Dunia KF1 pada 2011 dan menjuarainya.
Dia juga menjuarai WSK Euro Series KF1.
Formula Renault dan GP3
Nyck de Vries debut di Formula Renault 2.0 bersama R-ace GP pada 2012.
Dia mendapat dua podium dan peringkat kelima serta menjadi Rookie of the Year.
Nyck mendapat kemenangan perdana di race 2 Hungaroring, diulanginya di race 1.
Dia meraih peringkat kelima pada akhir musim.
Nyck akhirnya menjuarai Renault 2.0 pada 2014 setelah mendapat lima kemenangan.
Pada tahun yang sama, dia juga menjuarai Formula Renault 2.0 ALPS.
Pembalap Belanda ini naik kelas ke Formula Renault 3.5 pada 2015 di tim Dams.
Dia mendapat satu kemenangan di race 2 Jerman dan mengakhiri musim di peringkat ketiga.
Nyck hanya semusim di Renault 3.5 dan memutuskan pindah ke GP3 pada 2016 di tim ART Grand Prix.
Dia mendapat dua kemenangan, lima podium, dan mengakhiri, musim di peringkat keenam.
Formula 2
Nyck de Vries naik kelas ke Formula 2 pada 2017 bersama Rapax kemudian Racing Engineering.
Dia mendapat kemenangan perdana di race 2 Monaco.
Nyck mendapat lima podium dan mengakhiri musim debut di peringkat ketujuh.
Pada musim selanjutnya, Nyck pindah ke Pertamina Prema Theodore Racing.
Dia menjadi rekan setim pembalap Indonesia Sean Gelalel.
Nyck mendapat tiga kemenangan dan menyelesaikan musim di peringkat keempat.
Pada 2019, Nyck akhirnya kembali lagi ke tim ART Grand Prix.
Dia menunjukkan dominasinya pada musim tersebut, meraih empat kemenangan dan sembilan podium.
Pembalap Belanda ini mengakhiri musim sebagai juara.
Pada tahun yang sama, Nyck juga berkompetisi di Formula E di Mercedes-benz EQ Formula E Team dan LMP2 (24 Hours Le Mans).
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Febri)