Marwan Batubara Sebut Ahok Kotor Tidak Qualified Jadi Komut Pertamina, Ali Ngabalin Tak Terima

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) resmi ditunjuk jadi Komisaris Utama PT Pertamina, Marwan Batubara sebut tak qualified.


zoom-inlihat foto
marwan-batubara.jpg
YouTube TV One
Marwan Batubara sebut Ahok kotor dan tak qualified jadi Komus Pertamina


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dir.Eksekutif Indonesian Resources Studies (IIRESS), Marwan Batubara memberi tanggapan miring terkait ditunjuknya Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menduduki kursi komisaris Pertamina.

Dalam tayangan YouTube program Apa Kabar Indonesia Malam TV One, ia menyebutkan, pengangkatan Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina merupakan bencana bagi bangsa.

"Ya bencana aja bagi bangsa Indonesia. Artinya kita jadi korban kebijakan dari pemerintahan yang saya anggap tersandera. Tersandera oleh berbagai kasus atau tekanan," pungkas Marwan Batubara, seperti dilansir TribunnewsBogor.

Baca: Fahri Hamzah Dukung Ahok Jadi Bos BUMN: Masukkan Ahok ke BUMN yang Paling Banyak Dituduh Korupsi

Baca: Basuki Tjahaja Purnama

Marwan Batubara meminta Presiden Jokowi untuk membatalkan pengangkatan Ahok tersebut.

Selanjutnya, Marwan Batubara juga meminta Erick Thohir untuk menjaga integritasnya.

Mantan Generat Manager PT Indosat ini menganggap sosok Ahok sebenarnya tidak masuk dalam

"Yang diangkat ini memang tidak qualified. Terlalu banyak hal-hal yang sebetulnya kita sebagai bangsa, dilihat sebagai sisi internasional, bagaimana ini kok negara mengangkat orang seperti itu," ungkap Marwan Batubara.

Dalam keterangannya, Marwan Batubara pun membuka kasus yang pernah melibatkan Ahok.

Yakni soal adanya pelanggaran terkait UU keuangan negara yang diduga dilakukan Ahok.

"Pak Ahok ini biasa mengelola dana off budget. Seperti yang terjadi di DKI dulu. Kasus dana CSR yang dikelola oleh Ahok center, ini melanggar UU keuangan negara," ucap Marwan Batubara.

Berkaca dari hal itu, Marwan Batubara pun menyangsikan bahwa Ahok adalah sosok yang baik. Bahkan, Marwan Batubara menyebut Ahok adalah sosok yang kotor.

"Belum lagi kasus korupsi yang sudah dilaporkan ke KPK tapi oleh KPK dikatakan Ahok itu tidak punya niat jahat. Mana bisa mengurus kasus korupsi dengan mengatakan tidak punya niat jahat lalu dikatakan ini orang bersih. Ini sebenarnya orang yang sangat kotor gitu," imbuh Marwan Batubara.

Menanggapi ucapan Marwan Batubara, Tenaga Ahli KSP Ali Ngabalin pun menimpalinya.

Sambil mengeluarkan suara keras, Ali Ngabalin mengaku keberatan jika Marwan Batubara menggunakan diksi orang kotor kepada Ahok.

"Kalau Pak Marwan menggunakan kata-kata bencana bagi negara, orang kotor, pemerintah jadi korban kebijakan, pemerintah tersandera, itu kan pilihan kata dari satu halusinasi sebagai seorang pakar, menurut saya tidak pantas kalimat itu keluar," pungkas Ali Ngabalin.

Tak puas, Ali Ngabalin pun kembali mencecar Marwan Batubara karena telah dianggap melayangkan kata-kata kebencian untuk Ahok.

"Kemarin kan saya bilang, menurut ayat Al Quran, jangan karena kebencianmu pada seseorang, kamu berlaku tidak adil. Menggunakan kata-kata orang kotor, itu kan tidak bagus. Anak bangsa kok begitu," kata Ali Ngabalin.

Kekesalan yang diurai Ali Ngabalin pun dijawab Marwan Batubara.

Diakui Marwan Batubara, ia tidak ada urusan soal kebencian ketka menyindir sosok Ahok.

Sebab selama ini, Marwan Batubara mengaku punya bukti terkait pelanggaran yang dilakukan Ahok.

"Ini tidak ada urusannya dengan masalah kebencian. Saya selama ini bicara berdasarkan aturan main. Saya melaporkan kasus itu ke KPK. Laporan BPK itu sudah menemukan pelanggaran hukum dan kerugian negara. Tapi dianggap ini orang bermasalah nih sama audit, seperti itu pembelaan terhadap Ahok," ungkap Marwan Batubara.

Baca: Fakta Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Rekam Jejak di Pertambangan hingga Harus Mundur dari PDIP

Baca: Foto Ahok Berseragam Pertamina Viral di Media Sosial, Ini Fakta yang Diungkap Pengunggahnya

Membalas kegusaran Ali Ngabalin, Marwan Batubara pun bereaksi keras saat dituding sedang menyebarkan kebencian.

Namun seolah tak mau kalah, Ali Ngabalin justru balas menimpali Marwan Batubara.

"Pak Ngabalin juga harus ingat, jangan memaksakan pendapat Anda bahwa saya ini benci," pinta Marwan Batubara.

"Kalau Abang tidak benci, kenapa Abang menggunakan kata orang kotor ?" tanya Ali Ngabalin.

"Memang kotor !" kata Marwan Batubara.

"Kenapa Anda menggunakan kata orang kotor ? Itu artinya kata-kata yang tidak layak dipakai karena Anda benci. Kalau bung Marwan menggunakan kata-kata Ahok itu orang kotor berarti Anda benci," ucap Ali Ngabalin.

"Tidak, tidak," jawab Marwan Batubara.

Masih tak puas dengan pernyataannya, Ali Ngabalin pun kembali menyeran Marwan Batubara.

Sambil menunjuk-nunjuk, Ali Ngabalin pun menduga ada motif kebencian ketika Marwan Batubara menyinggung sosok Ahok.

"Anda musti cabut itu kalimat, menggunakan kata orang kotor, 'masa negara mengangkat orang kotor, negara tersandera', itu kalimat apa itu ?" tanya Ali Ngabalin.

"Saya kira begini . . .," imbuh Marwan Ngabalin yang langsung dipotong.

"Jangan, jangan Pak Marwan, coba bilang dulu, itu kalimat apa ? Apakah itu kalimat karena kebencianmu ?" tanya Ali Ngabalin lagi.

"Tidak," ungkap Marwan Batubara.

Melihat perdebatan tersebut, sang pembawa acara pun melerainya.

Namun alih-alih tenang, Ali Ngabalin justru terlibat debat dengan host atau sang pembawa acara.

Didebat Ali Ngabalin, sang pembawa acara pun sempat mengalah dan melanjutkan wawancaranya.

"Bang Ngabalin, kita selesai untuk masalah diksi," ucap pembawa acara.

"Enggak boleh, itu namanya Pak Marwan sedang membenci orang," kata Ali Ngabalin.

"Bang Ngabalin saya minta tolong kita selesai untuk masalah diksi. Semua orang punya pemahaman yang berbeda," pinta pembawa acara.

"Tapi ini kan ditonton jutaan orang. Menggunakan kata-kata 'orang kotor' kepada Ahok itu tidak bagus. Itu artinya kebencian, maka Quran melarang menggunakan kata kebencian," debat Ali Ngabalin.

(TribunnewsWiki.com/Niken, TribunnewsBogor/khairunnisa)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved