TRIBUNNEWSWIKI.COM - Viral es teh di Solo Rp 2.500 dapat porsi besar, diserbu pembeli sejak pagi ternyata ini rahasianya.
Ternyata ini rahasia dari es teh di Solo yang viral Rp 2.500 dapat porsi besar dan diserbu pembeli sejak pagi.
Baru-baru ini viral penjual es teh murah di Solo yang diserbu pembeli.
Bahkan pembeli sudah antre untuk membeli es teh tersebut sejak pagi ketika tehnya masih panas.
Lantas apa sebenarnya rahasia dari es teh yang viral tersebut?
Baca: VIRAL Penjual Cilok Cantik di Solo, Awalnya Bantu Kakak, Kini Omzetnya Naik, Netizen: Calon Idaman
Baca: Viral, Video Nenek Tua Disuruh Ngemis di Depan Masjid jelang Jumatan, Dibekali Caping dan Sarung
Dilansir oleh TribunSolo penjual es teh yang berlokasi di depan Puskesmas Purwodiningrat Solo tersebut membuat heboh media sosial.
Hal tersebut karena sudah dari pagi warung yang menjual es teh tersebut ramai diserbu oleh pembeli bahkan hingga membuat antrean.
Ternyata Warsinem, sang penjual es teh memiliki kisahnya sendiri.
Berikut adalah kisah Warsinem, penjual es teh yang berlokasi di depan Puskesmas Purwodiningrat Solo.
Warsinem sudah mulai menjual es teh di warung kecilnya yang berukuran sekira 2 meter x 1 meter sejak pukul 07.30 WIB sampai 18.00 WIB.
Ia menjual satu gelas es teh seharga harga Rp 2.500 yang rasanya manis, sepet dan kental.
Rasa itulah yang disebut-sebut menjadikan es teh buatannya disukai oleh banyak orang.
Putri tunggal Warsinem, Sri Atin (46) mengatakan, awalnya ibunya membantu bapaknya, Daryanto (68) berjualan di warung itu.
Mereka sebenarnya tidak hanya menjual es teh, tetapi juga gorengan, nasi oseng, dan nasi bandeng.
Ternyata mereka mulai berjualan pada tahun 1994.
"Awal jualan itu tahun 1994, dulu kan ada bapaknya (jadinya) bukanya 24 jam, terus bapak meninggal setahun lalu karena sakit, maka diterusin sama ibu sendiri," kata Sri kepada TribunSolo.com, Selasa (19/11/2019).
Sri menjelaskan bahwa yang berjualan adalah kedua orang tuanya.
"Dulu, ya, yang jualan bapak sama ibu saja," imbuhnya menekankan.
Sri mengungkapkan, Warsinem bisa menghabiskan kurang lebih 17 pack plastik per harinya.
"Dulu pernah ada pembeli asal Solo Baru pesen 20-25 plastik es teh, itu terus dijual online seharga Rp 3.000," ungkap Sri.