Ia mengungkapkan adanya tangan-tangan jahil untuk mengubah dan mengedit kalimat yang disampaikan Sukmawati.
"Itu mengecohkan semua masyarakat Indonesia seolah-olah begitulah yang ibu Sukmawati katakan," ucapnya.
Sukmawati mengaku pertanyaan yang dilontarkan hanya mengutip pertanyaan dari perekrut calon radikalis dan teroris.
"Yang diedit adalah kata-kata saya, kalimat saya, dieditnya menjadi 'mana lebih bagus, Alquran dengan Pancasila', padahal itu bukan ucapan saya yang demikian," ucapnya.
Sukmawati mengaku ada kata-kata yang dihilangkan.
"Sebelumnya ada ucapan 'dari para perekrut calon-calon radikalis dan teroris'. Saya bercerita, saya mendapatkan info, kalau cara untuk merekrut radikalis atau teroris itu, salah satu pertanyaannya demikian, mana lebih bagus, Alquran apa Pancasila," ucapnya.
Sukmawati menegaskan bukan dirinya lah yang membuat sendiri pertanyaan tersebut.
Baca: Gus Mus Tanggapi Sukmawati Soekarnoputri Bandingkan Soekarno dan Nabi Muhammad, Jelaskan 2 Hal Ini
"Jadi bukan saya yang mengarang pertanyaan itu," ungkapnya.
Ditanya mengenai anggapan membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Soekarno, Sukmawati menjelaskan hanya ingin mengetahui apakah generasi muda memahami sejarah bangsa.
"Kebanyakan (audience) kan generasi muda, mahasiswa, kemudian kan Ibu ingin tahu ya, generasi muda tahu sejarah nggak sih, apakah tau sejarah bangsanya sendiri Indonesia, ataukah hanya tahu sejarah Nabi Yang Mulia Muhammad," jelasnya.
Sukmawati mengungkapkan dirinya melontarkan pertanyaan tersebut namun dengan penjelasan penyebutan waktu awal abad 20.
"Saya tanya gitu lho, tapi dengan penjelasan di awal abad 20. Memang nasionalisme ada dan mulai di abad 20. Kemudian yang berjuang pun secara fakta sejarah itu dimulai oleh Insinyur Soekarno dan kawan-kawan," ucapnya.
Terkait dugaan penistaan agama, Sukmawati menepis hal tersebut.
Dirinya mengungkapkan mencintai Rasulullah Muhammad SAW.
"Saya nggak menistakan Agama, saya sangat memuliakan, saya cinta kepada Rasul, jadi kalau saya melontarkan itu saya kira saya menghormati kedua tokoh besar," ucapnya.
Bangga Jadi Putri Bung Karno
Sukmawati Soekarnoputri mengaku bangga menjadi putri Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno.
Ia bangga meski tidak memiliki 100 hektare tanah.
Hal tersebut disampaikan Sukmawati kala memberikan tanggapannya terkait kasus dugaan penistaan agama dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Senin (18/11/2019).
Dilansir melalui tayangan Youtube Kompas TV, Sukmawati mengungkapkan tanggapannya terkait dugaan penistaan agama.