5 Fakta Tawon Endhas, Jenis Serangga yang Tidak Bisa Diremehkan, Bisa Tewaskan Manusia

Tawon Endhas atau Vespa affinis belakangan menyerang warga Klaten, Jawa Tengah. Berikut 5 fakta tentang Tawon Endhas yang bisa menewaskan manusia.


zoom-inlihat foto
tawon-endhas-vespa-affinis.jpg
www.NatureLoveYou.sg
Tawon Endhas atau Vespa affinis yang bisa menewaskan manusia karena sengatannya.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Belakangan, dua warga Klaten tewas akibat diserang oleh Tawon Endhas.

Korban bernama Warsomo (87), warga Kecamatan Wonosari dan Lanjarwati (62), warga Kecamatan Wedi.

Dilansir dari Tribun Jogja, meninggalnya dua warga Klaten tersebut dikonfirmasi oleh petugas unit Damkar Klaten, Eddy Setyawan.

"Jenis tawon yang menyerang kedua warga ini yakni Vespa affinis atau Tawon Endhas," kata Eddy ketika ditemui Tribun Jogja pada Jumat (15/11/2019).

Baca: Botok Tawon

Baca: Ternyata Biji Buah Sirsak Punya Beragam Manfaat, Penolak Serangga hingga Basmi Kutu Kepala

Kronologi penyerangan Tawon Endhas

Warsomo diserang puluhan Tawon Endhas pada Rabu (6/11/2019) lalu.

Warsono sempat mendapatkan perawatan, namun kondisinya semakin melemah dan meninggal pada Rabu (13/11/2019). 

"Untuk kejadiannya Warsomo itu kan sarang tawonnya di pekarangan rumah, tidak sengaja tersenggol dan korban tidak tahu," kata Eddhy.

"Saat mau ke kamar mandi karena tersenggol sarangnya, tawonnya langsung berhamburan," lanjutnya.

Korban kedua yaitu Lanjar, meninggal dikeroyok sengatan tawon saat mencari pakan.

"Sarang tawonnya ada di pekarangan depan, saat mau ambil pakan ternak kesenggol," ungkapEddhy.

"Malamnya langsung ditangani tapi langsung tidak tertolong," jelas Eddhy menekankan.

Fakta Tawon Endhas

Dikutip Tribunnewswiki dari Kompas.com, berikut 5 fakta tentang Tawon Endhas yang perlu kita waspadai: 

1. Ciri-ciri Tawon Endhas

Tawon Endhas memiliki nama ilmiah Vespa affinis.

Tawon Endhas mempunyai panjang tubuh kurang lebih tiga sentimeter.

Serangga ini bewarna hitam dengan corak menyerupai gelang warna kuning atau oranye pada bagian perut.

Jika hanya satu atau dua ekor tawon yang menyengat, sengatan tak akan terlalu berbahaya.

Peneliti Biologi LIPI Rosichon Ubaidillah, mengatakan kepada Kompas.com, tawon jenis ini menjadi berbahaya ketika menyerang secara berkelompok.

Metamorfosis Tawon Endhas.
Metamorfosis Tawon Endhas. (hornissenschutz.de/)

2. Reaksi sengatan Tawon Endhas pada manusia

Korban yang mendapatkan sengatan Tawon Endhas sakan mengalami alergi dengan gejala bengkak.

Bengkak akibat sengatan Tawon Endhas dapat ditangani dengan cara dikompres menggunakan es atau obat-obatan antihistamin dan corticosteroid.

Jika luka sengatan tidak ditangani selama 1x24 jam atau jumlah luka sengatan terlalu banyak, hiperalergi berlanjut menjadi anafilaksis.

Anafilaksis adalah reaksi alergi berat yang dapat menimbulkan risiko sistemik atau rusaknya organ tubuh.

Tawon Endhas mempunyai racun sengat sehingga orang yang menerima sengatan cukup banyak dapat mengalami kematian.

"Apabila sengatan cukup banyak dan orangnya sensitif atau alergi dengan racun (venom) sengat, tidak akan lama bertahan hidup," kata Rosichon.

Jika tak ditangani dengan tepat, sengatan dapat merusak organ tubuh seperti edema paru akut dan gagal ginjal dalam hitungan hari.

Edema paru akut merupakan kondisi adanya penumpukan cairan di paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas.

Sementara gagal ginjal akut dapat mengakibatkan fungsi ginjal menurun secara drastis.

3. Bisa memanggil teman atau koloni untuk menyerang

Baca: Diserang Serangga Saat di Red Carpet MGMA 2019, Para Anggota TWICE Sempat Panik

Baca: Tes Kepribadian - Ungkap Sisi Gelapmu dengan Pilihan Hewan Berikut Ini!

Tawon Endhas.
Tawon Endhas. (projectnoah.org)

Saat sengatan pertama terjadi, Tawon Endhas akan mengeluarkan feromon atau senyawa yang dapat memicu tawon lain ikut menyerang.

Dari serangan pertama tersebut inilah bisa berubah menjadi serangan koloni yang mematikan.

Rosichon Ubaidillah mengatakan, tawon akan menyerang jika merasa terganggu dan terancam.

Oleh karena itu, jika melihat adanya sarang tawon, usahakan untuk tidak merusaknya.

Tawon Endhas, menurut Rosichon, mempunyai kemampuan memanggil kawanannya untuk melakukan serangan balik.

4. Memindahkan sarang Tawon Endhas

Meski berbahaya, sarang tawon Vespa affinis dapat dipindahkan secara aman jika dilakukan dengan benar.

Beberapa alat yang perlu disiapkan antara lain kantong plastik bening agak tebal, pisau dapur, kapas, dan cairan etil asetat untuk membuat tawon dalam kondisi pingsan.

Pemindahan sarang tawon lebih baik dilakukan ketika kondisi gelap.

Sebelum memindahkan, pastikan semua tawon telah berada di dalam sarangnya.

Masyarakat dapat meminta bantuan kepada petugas untuk mengurangi segala risiko yang ada.

Poster layanan Pemadam Kebakaran Klaten tetang cara menangani Tawon Endhas yang tepat. Warga juga bisa menguhubungi Damkar Klaten untuk memindahkan sarang Tawon Endhas yang bisa membahayakan warga sekitar.
Poster layanan Pemadam Kebakaran Klaten tetang cara menangani Tawon Endhas yang tepat. Warga juga bisa menguhubungi Damkar Klaten untuk memindahkan sarang Tawon Endhas yang bisa membahayakan warga sekitar. (pustakadigitalindonesia.blogspot.com)

5. Habitat Tawon Endhas

Rosichon Ubaidillah mengatakan, Tawon Endhas hidup di kawasan subtropis Asia, seperti Hongkong, Taiwan, Sri Lanka, Burma, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, hingga Indonesia.

Di kawasan perkotaan, Tawon Endhas tak lantas hidup di antara gedung pencakar langit.

Kawanan Tawon Endhas tetap mencari tempat rimbun.

Namun bukan berarti keberadaan Tawon Endhas di tengah pemukiman tidak bisa ditemukan.

Hal tersebut karena beberapa lokasi pemukiman masih menjadi habitat yang layak bagi Tawon Endhas misalnya di daerah rimbun dan sejuk.

Tawon jenis ini juga menjadi predator pemangsa serangga lain dan sering berkeliaran di tanaman.

Sementara itu, pakar ilmu serangga LIPI Hari Nugroho mengatakan, tawon juga mempunyai sifat pemakan bangkai.

Sehingga, sisa-sisa daging dan fermentasi di tempat sampah pun dapat menjadi sumber makanan tawon ndas ini.

(TRIBUNNEWSWIKI/TRIBUNJOGJA/Magi, KOMPAS/Mela Arnani )





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved