TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang dokter di Singapura diadili, karena secara brutal menyerang pacarnya setelah sang kekasih menolak untuk berhubungan badan pada tahun 2017 lalu.
Pada hari Selasa (5/11/2019) di pengadilan, pelaku memberikan bukti bahwa ia dan korbannya menderita gangguan mental, dan mengklaim bahwa ia tidak dapat mengingat apapun tentang kejadian penganiayaan tersebut.
Dokter tersebut, Clarence Teo Shun Jie mengatakan kepada pengadilan bahwa ia adalah pecandu alkohol yang parah.
Dikutip dari Todayonline.com, ia mengaku tak sadar ketika ia melakukan "hal-hal gila" di bawah pengaruh alkohol.
Sementara ia menyebut (mantan) pacarnya, Rachel Lim En Hui, menderita gangguan bipolar.
Baca: VIDEO Detik-detik Mendebarkan Aksi Heroik Kucing Selamatkan Balita yang Hampir Terjatuh dari Tangga
Dia juga mengatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk terbuka satu sama lain tentang kondisi mereka sebelum mereka menjalin hubungan.
"Kami berusaha saling membantu, saling mendukung," kata pria berusia 35 tahun itu dalam kesaksian pertamanya di persidangan hari Selasa lalu.
Teo menghadapi tuduhan karena secara menyebabkan luka parah dan mengurung kekasihnya Rachel Lim.
Pada hari pertama persidangan pada hari Senin (4/11/2019), menurut keterangan korban di pengadilan, ia disiksa dan dikurung karena menolak berhubungan badan dengan pelaku.
Lim, yang kini berusia 27 tahun, saat itu menolak berhubungan seks dengan Teo pada 27 Agustus 2017 dini hari dan ini menyebabkan Teo menjadi marah dan menganiayanya di apartemen Redhill milik Teo.
Dokumen pengadilan menyatakan bahwa ketika korban mencoba meninggalkan kamarnya untuk melarikan diri dari Teo, pria itu justru mengejarnya.
Lalu ia memaksanya kembali ke kamar, dan mengunci pintu kamar.
Kejadian ini diduga dilanjutkan dengan serangan kejam yang bertubi-tubi ke wajah Lim.
Baca: Ingat Video Viral Kucing Dicekoki Ciu? Hasil Autopsi Mengatakan Kucing Mati Positif karena Alkohol
Teo diduga meninju wajah kekasihnya berulang kali dengan 'kekuatan besar', dan membenturkan kepalanya ke dinding.
Ayah Teo, yang juga tinggal di apartemen itu lantas menelepon polisi.
Para petugas kemudian mendobrak pintu kamar tidur Teo setelah ia menolak membuka pintu kamar tersebut.
Karena penganiayaan ini, Lim menderita beberapa retak dan patah tulang di wajahnya dan ia harus dirawat di rumah sakit selama 21 hari.
Bertemu lewat Aplikasi Kencan Online
Dikutip dari Channelnewsasia.com, Teo mengatakan kepada pengadilan bahwa ia bertemu Lim lewat aplikasi kencan online, Coffee Meets Bagel pada akhir Februari 2017.
Sementara Teo tidak pernah membahas dugaan penyerangan dalam kesaksiannya, dia menyatakan bahwa mereka berdua mencoba untuk menangani gangguan mental mereka sendiri.