Melansir dari Kompas.com yang mengutip dari Harian Kompas (6/11/93), menurut mantan sekretaris priadinya, sosok Basoeki Abdullah miliki kedekatan dengan kerajaan Thailand.
Greta Luntungan, Sekretaris pribadi Basoeki menjelaskan bahwa bosnya tersebut memiliki hubungan baik dan sangat dekat dengan Raja Thailand Bhumibol dan Ratu Sirikit.
"Pak Bas malah memiliki kantor sendiri di istana. Dan bahkan sering mengajar Raja melukis," ucap Greta seperti dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 6 November 1993, dikutip dari Kompas.com.
Beberapa pemimpin negara di Asia Tenggara pada saat itu pernah ia lukis, dari Ferdinan Marcos dan sang istri, Imelda pada tahun 1977 dan 1981, hingga pemimpin Brunei Darusalam, Hasaanal Bolkiah.
Lukisan yang paling dikenang oleh rakyat Indonesia saat itu adalah potret Bapak Bangsa Indonesia yang tak luput dari goresan tangannya.
Basoeki Abdullah pernah melukis Soekarno dari sisi kiri wajah Soekarno yang kemudian hasil lukisannya tersebut menjadi perangko ikonik pada masa Orde Lama.
Meski telah melahirkan banyak karya yang melegenda, sosok Basoeki dianggap sebagai orang yang kontroversial.
Aliran seninya, Mooi Indie dikecam keras oleh para pelukis yang tergabung dalam Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi).
Meski banyak menuai kecaman, tetapi karyanya tetap lekat di ingatan.
Karya-karya Basoeki Abdullah yang terkenal ialah Joko Tarub, Pangeran Diponegoro, Rahwana dan Jatayu memperebutkan Dewi Sinta, serta Nyai Loro Kidul yang banyak direproduksi oleh para pengagumnya.
Baca: Kisah di Balik G30S: Sugiyono Pahlawan Nasional yang Diculik oleh PKI Bersama Katamso di Yogyakarta
Sayangnya kisah di akhir hidupnya sangatlah tragis, berbanding terbalik dengan kemegahan karyanya.
5 November 1993 menjadi akhir hayat dari pelukis legendaris tersebut, Raden Basoeki Abdullah, nama lengkapnya, meninggal dunia ditangan orang terdekatnya.
Maestro legendaris itu ditemukan tewas di kediamannya di Pondok Labu, Jakarta Selatan pada 5 November 1993.
Akibat pembunuhan ini, lukisan BJ Habibie tak pernah rampung, bahkan baru selesai 50 persen.
Pelakunya adalah seorang pemuda berinisial AMD (23), bersama dengan pekerja di rumah tempat tinggal Basoeki Abdullah.
WHY, ABD dan TS, adalah tukang kebun di rumah Basoeki yang juga menjadi pelaku atas meninggalnya pelukis legendaris Indonesia tersebut.
Dilansir dari Harian Kompas (6/11/93), keempat pelaku kala itu merencanakan aksi pencurian di rumah Basoeki Abdullah.
Namun saat aksi, mereka kepergok oleh Basoeki hingga AMD secara sengaja langsung memukul kepala pelukis tersebut hingga meregang nyawa.
Selang empat hari setelah kejadian, polisi berhasil meringkus para pelaku perampokan dan pembunuhan, Harian Kompas,(10/11/93) mewartakan, penangkapan itu dilaporkan ke Presiden Soeharto.
Pelaku-pelaku tersebut dijatuhi hukuman berat, lebih dari 10 tahun penjara atas aksinya tersebut.