"Korban tenggelam di Baduy Gajeboh dilakukan proses identifikasi, kita periksa secara keseluruhan, ciri umum dari pakaian dan ciri khusus, seperti tanda lahir hingga susunan gigi," kata Kabiddokkes Polda Banten AKBP dr Nariyana di RSUD dr Adjidarmo, Jumat (25/10/2019).
Selain itu, pihak kepolisian juga membuka Post Ante Mortem di RSUD dr Adjidarmo.
Hal itu diperuntukkan bagi bagi keluarga dan kerabat korban yang hendak mengumpulkan data identitas korban yang diketahui masih di bawah umur.
"Yang kita butuhkan dari keluarga, ciri-ciri fisik secara umum, dia apakah punya luka, ciri khusus tanda lahir, tahi lalat, Identitas dari pihak sekolah sudah ada, tim Inafis sudah ambil sidik jari dan bisa kita cocokan dengan ijazah SD," kata Nariyana.
Kelima korban ini diketaui bernama Moses Imanuel Baskoro, Sahrul Ramadhan, Paskaleo Anesho Telaumbanua, dan Christiano arthur.
Kepala Desa Kanekes Jaro Saija mengatakan, sungai tempat korban berenang adalah Sungai Ciujung.
Kata dia, wisatawan memang dilarang untuk berenang di sana lantaran sungainya dalam.
"Tenggelamnya di sungai Ciujung, memang dalam, karena ada leuwi (cekungan), wisatawan dilarang ke sana," kata dia.
Kepala desa menyebutkan jika ia sudah mewanti-wanti dengan aturan yang ada.
Termasuk larangan untuk mandi di Sungai Ciujung di Kampung Gajeboh.
"Dari awal sudah dilarang, dikasih peringatan, hari Jumat jangan teriak-teriak, jangan mandi ke sungai. Sudah ada batasan - batasannya," kata dia.
Baca: TERUNGKAP Alasan AHY Gagal jadi Menteri Jokowi, Gara-gara Hubungan Tak Harmonis SBY dan Megawati?
Baca: Fakta-fakta Publik Figur yang Diciduk, Diduga Terlibat Prostitusi: Ditangkap saat Berhubungan Badan
Kecemasan Orangtua
Setelah mendengar ada lima siswa tewas tenggelam di Sungai Gajeboh, orangtua siswa SMP Budhaya III Santo Agustinus bergegas menyambangi sekolah mereka.
Mereka menanti kepulangan anaknya yang memang dijadwalkan tiba di Ibu Kota, Jumat malam.
Jhonny, salah satu orangtua siswa, mengatakan bahwa anaknya Fransika (14) selamat dari musibah tersebut.
"Saya ditelepon anak saya, dia gemetaran pas nyeritain. Katanya, ada anak sekolah meninggal lima orang.
Istri saya langsung nangis, puji Tuhan anak saya tidak apa-apa," ujarnya.
Namun, ia mengaku masih belum mengetahui detail kronologinya.
Jumat malam, rombongan para pelajar yang study tour ke wisata adat pulang ke Jakarta dengan kawalan polisi.
"Sekarang masih di jalan, katanya dikawal polisi.
"Saya kurang tahu bagaimananya di jalan, yang pasti rombongan 3 bus yang tadi pagi berangkat," tuturnya.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/A Nur/TribunMataram.com/Kompas.com)