Diberitakan sebelumnya bahwa Projo kecewa dengan keputusan Presiden Jokowi memasukkan Prabowo di Kabinet Indonesia Maju.
Hal tersebut diakui oleh Budi Arie Setiadi yang merupakan Ketua Umum rekawan Pro Jokowi (Projo).
Budi mengakui sebelumnya Projo sudah pamit mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Hal itu karena Projo kecewa dengan keputusan Jokowi menunjuk rivalnya Prabowo Subianto masuk ke Kabinet Indonesia Maju dan menjadi Menteri Pertahanan.
Namun, setelah Projo secara resmi pamitan, Presiden Jokowi justru meminta Budi Arie untuk menjadi wakil menteri.
"Kami pamit tapi ditugaskan lagi, bagaimana," kata Budi Arie.
Baca: Tanggapi Penunjukan Wamenhan, Sekretaris F-Gerindra: Saya Pikir Kasihan Pak Prabowo
Baca: Sandiaga Uno Beri Respons Soal Prabowo dan Nadiem Jadi Menteri Jokowi: Kami akan Beri Kritikan
Saat ditanya apakah dirinya siap bekerja sama dengan Prabowo di Kabinet Indonesia Maju, Budi Arie mengungkapkan situasi yang mereka alami.
Budi Arie mengatakan bahwa relawan-relawan Jokowi di akar rumput sebenarnya belum bisa menerima kehadiran Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto itu di kabinet.
"Emosi di bawah belum stabil."
"Karena ini soal perasaan," kata dia.
Namun, Budi menegaskan bahwa ia secara pribadi sudah tidak memiliki masalah lagi dengan Prabowo.
"Sudah so so, sudah ada cinta sedikit," kata dia.
Selanjutnya, Sekretaris Jenderal Projo, Handoko juga menyampaikan rasa kekecewaannya kepada Jokowi saat penunjukan Prabowo di kabinet sebagai Menteri Pertahanan.
"Ada kekecewaan soal Prabowo jadi Menhan mengingat Prabowo rival yang cukup keras waktu itu. Kami bertarung cukup keras. Akan tetapi, sekarang menjadi Menhan," ujar Sekretaris Jenderal Projo, Handoko dalam konferensi pers di kantor DPP Projo, Jalan Pancoran Timur Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu, dikutip dari Antara.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/ Abdurrahman Al Farid)