TRIBUNNEWSWIKI.COM - Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Malang pada 23-27 Oktober 2019 diliburkan dari kegiatan belajar dan mengajar (KBM).
Keputusan tersebut telah melalui musyawarah dan diizinkan oleh Kanwil Kemenag Jawa Timur.
Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari temuan sekolah bahwa ratusan siswanya positif carrier difteri.
Para siswa MIN 1 diliburkan dan melakukan belajar mandiri di rumah agar rantai penyebaran carier difteri dapat dihentikan.
Dikutip Tribunnewswiki dari Surya Malang, Kepala Sekolah MIN 1 Kota Malang, Suyanto mengatakan terdapat 212 siswa dari 1.617 siswa dan 15 guru menjadi carrier difteri.
"Anak-anak ini sehat. Cuma mereka membawa kuman. Kalau tidak segera ditangani bisa menular ke orang lain dan mereka bisa sakit," ujar Suyanto kepada Surya Malang ketika dimintai keterangan pada (22/10/2019).
Untuk melakukan identifikasi jangakauan penularan carrier difteri di MIN 1 Kota Malang, sekolah telah mengupayakan SWAP.
"SWAB pertama sudah kami lakukan kemarin (21/10/2019). Nanti SWAB kedua akan kami lakukan di hari Senin," jelas Suyanto.
SWAP yaitu pemeriksaaan usap tenggorokan sehingga dapat diketahui apakah siswa tersebut terjangkit difteri atau tidak.
SWAB dilakukan oleh para siswa, guru dan juga karyawan di lingkungan MIN 1 Kota Malang.
Jika siswa positif difteri akan diberikan obat untuk membunuh kuman difteri yaitu profilaksis.
Selain itu sekolah juga melakukan sterilisasi dengan melakukan fogging di seluruh sudut MIN 1 Kota Malang.
“Fogging ini dipilih untuk sterilisasi. Semua ruang kelas, wastafel, pagar dan tembok dan seluruhnya kami semprot. Harapan kami supaya bakterinya ini tidak menyebar,” ujar Waka Kurikulum MIN 1 Kota Malang, Nanang Sukmawan Setiabudi, Rabu (23/10/2019).
Baca: WASPADA Penyakit Flu Justru Lebih Rentan Menyerang ketika Musim Panas, Ini Penyebabnya
Baca: Apa Itu Penyakit Autoimun? Ini Penjelasan Lengkapnya, Penyebab hingga Cara Mengobatinya
Awal mula carrier difteri menjangkit MIN 1 Kota Malang
Carrier difteri mulai dicurigai telah menyebar ketika satu dari murid MIN 1 Kota Malang rawat inap di rumah sakit dan diketahui sebagai carrier difteri.
“Jadi awalnya gini, salah satu siswa anggota pos polisi kecil emang sakit, terus dia ngamar dan infonya dia punya carrier,
karena takut menular akhirnya satu tim polisi kecil itu diperiksa, dan hasil labnya ada 10 anak carrier, ternyata anak pertama di rumah sakit tadi ternyata negatif carrier, rata-rata sesungguhnya tidak ada yang difteri,” ungkap Wali kota Malang, Drs H Sutiaji yang tengah melakukan kunjungan ke MIN 1 Kota Malang.
Selain itu Sutiaji juga menegaskan bahwa tidak ada siswa MIN 1 Kota Malang yang menjadi suspect difteri.
“Gini saya mohon kepada semuanya untuk ikut mendinginkan suasana dan situasi, disini itu difterinya nggak ada, disini itu adalah carrier, carrier itu pembawa kuman,”ujar Sutiaji.
Tanggapan pemerintah Kota Malang