Kisah Penembakan Remaja Jepang di AS: Dia Mengetuk Pintu yang Salah di Hari Halloween

Peairs kemudian berteriak, "Jangan bergerak!" Tapi Yoshi terlihat tak memahaminya dan terus berjalan mendekati pria itu.


zoom-inlihat foto
yoshi8898.jpg
White House/Courtesy of Richard Haymaker
Mieko (tengah) dan Masa (kanan) menempelkan stiker 'kontrol senjata' ke jas Bill Clinton.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Oktober 1992, Yoshihiro Hattori mengetuk pintu yang salah.

Yoshi, begitu ia kerap disapa, merupakan peserta program pertukaran pelajar asal Jepang berusia 16 tahun.

Malam itu ia tengah menuju pesta perayaan Halloween di kawasan Baton Rouge, Louisiana.

Yoshi pergi bersama kawannya yang bernama Webb.

Malam itu mereka hilang.

"Saya tidak mengenal daerah itu dengan baik. Saya kira saya belok ke arah yang keliru," ujar Webb baru-baru ini.

Dua remaja yang mengenakan pakaian mewah itu mengira telah tiba di lokasi yang tepat.

Namun mereka tak sengaja membuat kekeliruan yang ternyata setara dengan nyawa Yoshi.

Peristiwa itu memicu kegemparan di media massa.

Gerakan yang mendesak revisi regulasi kepemilikan senjata api pun muncul setelahnya.

Sekitar 27 tahun telah berlalu.

Kini orangtua Yoshi, keluarga angkatnya di AS, dan seorang pengacara di Louisiana mengingat kembali hari-hari yang mengubah kehidupan mereka.

Demikian ditulis BBC, Minggu (20/10/2019).

Dia begitu menikmati kehidupan

Yoshi sangat menggilai olahraga rugby, kata orangtuanya, Massa dan Mieko Hattori.

Keduanya berkisah melalui wawancara via surat elektronik.

"Awalnya dia tidak begitu bergairah pergi ke Amerika," ujar mereka.

Semuanya berubah saat Yoshi lolos ujian program American Field Service (AFS), sebuah organisasi yang menggelar pertukaran pelajar.

"Dia menjadi begitu bersemangat," kata orang tuanya.

Yoshi mengajukan diri untuk ikut serta dalam acara itu.





Halaman
1234
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved