Kehidupan Pribadi #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemilik nama lengkap Drs. H. Abdurrahman Mohammad Fachir lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 26 November 1957.
Pria yang kerap disapa dengan Fachir ini menikah dengan Yasmin Sukmawira pada 7 Januari 1983.
Dari pernikahannya ini, pasangan tersebut dikaruniai tiga orang anak, yaitu Rif'at Syauqi Rahman Fachir, Nabila Fauzia Rahman Fachir, dan Faris Karami Rahman Fachir.
Anak pertama Fachir yang kerap dipanggil Ifa ini merupakan mantan pemain keyboard dalam sebuah band beraliran musik jazz Maliq & D'Essentials.
Baca: Triawan Munaf
Pendidikan #
Fachir mengenyam pendidikan dasarnya di kota kelahirannya, Banjarmasin.
Pada 1972, Fachir kemudian merantau ke Pulau Jawa untuk melanjutkan pendidikan tingkat menengah di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar dan Pondok Modern Darussalam Gontor.
Dua tahun setelahnya, Fachir pergi ke Jakarta guna melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Sastra dan Bahasa Arab IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (sekarang UIN Syarif Hidayatullah).
Selama menjadi mahasiswa, Fachir pernah mengikuti pertukaran pemuda ASEAN-Jepang atau Nippon Maru pada 1978.
Fachir juga dikenal aktif sebagai seniman di kampus.
Selain itu, dia juga bergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan juga menjabat sebagai ketua LSMI (Lembaga Seni Mahasiswa Islam) periode 1981 hingga 1982.
Fachir mendapatkan gelar doctorandus (Drs) pada Agustus 1983 dengan judul penelitian “Taatstsur al-Natsr al-Hadits bi al-Harakat al-Wathoniyyah fi Mishra” yang berarti" Terpengaruhnya Prosa Modern oleh Aksi Nasionalisme di Mesir" yang disusun dalam bahasa Arab. (1)
Pada Mei 2010, Fachir melanjutkan kuliah S3 Program Studi Agama dan Lintas Budaya, Minat Kajian Timur Tengah di Sekolah Pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Fachir mendapatkan gelar doktornya pada 2015 dengan gelar "sangat memuaskan". (2)
Baca: Eggi Sudjana
Baca: Hilmar Farid
Riwayat Karier #
Pada November 1983, Fachir lolos menjadi PNS di Kementerian Luar Negeri.
Saat itu, Kemenlu dipimpin oleh Mochtar Kusuma Atmadja sebagai Penjabat Sementara Kepala Seksi Dewan Keamanan PBB Direktorat Organisasi Internasional pada 1985.
Dari sinilah kariernya sebagai diplomat dimulai.
Fachir memulai kariernya sebagai Pjs. Kepala Seksi Dewan Keamanan PBB Direktorat Organisasi Internasional pada tahun 1985.
Tiga tahun setelahnya, Fachir ditugaskan di KBRI Baghdad hingga 1992.
Saat itu, sedang marak terjadi invasi Irak terhadap Kuwait yang menyulut terjadinya Perang Teluk I.
Dalam peristiwa itu, Fachir bersama staf KBRI lainnya harus mengungsikan para WNI di sana menuju Yordania.
Setelah kembali dari Baghdad, Fachir kemudian ditugaskan di Badan Pelaksana Ketua Aksi Non Blok (GNB).
Fachir kemudian menempati pos di Perutusan Tetap RI untuk PBB di New York sebagai Penanggung jawab Satuan Tugas GNB pada tahun 1995-1999.
Pada 1999 sampai 2002, Fachir ditunjuk sebagai Kepala Subdit Politik dan Keamanan, Direktorat Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri dan juga menjabat sebagai Sekretaris Panitia Kerja Tetap Antar Departemen.
Pada 2002 hingga 2004, Fachir dipercaya untuk menjabat sebagai Kepala Biro Naskah dan Penerjemahan Sekretariat Negara sekaligus sebagai Penerjemah Resmi Presiden Megawati Soekarnoputri.
Selanjutnya, Fachir ditempatkan di New York selama beberapa tahun.
Setelahnya, dia diangkat menjadi Wakil Duta Besar dan Kuasa Usaha Ad Interim di KBRI Kuala Lumpur.
Saat menjabat di Malaysia, Fachir mengoordinasikan pemulangan WNI ilegal yang terkena rezia massal oleh pihak Malaysia. (1)
Tugas pertamanya sebagai Duta Besar RI di Mesir dimulai pada 2007 setelah diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Marty Natalegawa sebagai Duta Besarnya.
Fachir sempat menyelenggarakan lokakarya dalam rangka dukungan pada prestasi mahasiswa Indonesia di Mesir yang diselenggarakan pada 12-13 April 2003 di Azar Conference.
Hasilnya, sebanyak 67 persen mahasiswa Indonesia berhasil dalam studinya.
Sebelumnya, ada sekitar 59 persen dari 6.000 mahasiwa Indonesia gagal melanjutkan pendidikan mereka.
Sebelum meninggalkan Kairo, Fachir telah menerbitkan sebuah buku berjudul "Potret Hubungan Indonesia-Mesir" yang diterbitkan pada peringatan 63 tahun hubungan diplomatik dalam perayaan Malam Indonesia Mesir di Cairo Opera House.
Acara peluncuran buku tersebut diselenggarakan pada 11 Juni 2010. (3)
Pada 2011, Fachir diangkat menjadi Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik di Kemenlu hingga tahun 2014.
Kemudian pada 27 Oktober 2014, Fachir dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia dalam Kabiner Kerja.
Sehari sebelumnya, Duta Besar RI untuk Arab Saudi tersebut secara mendadak batal hadir dalam kegiatan pelepasan tahap akhir jamaah haji Indonesia gelombang kedua dari Makkah ke Madinah setelah tiba-tiba mendapatkan panggilan ke Indonesia. (4)
Baca: Saifullah Yusuf
Baca: Abdullah Azwar Anas
(TribunnewsWiki.com/Yonas)
| Nama Lengkap | Drs. H. Abdurrahman Mohammad Fachir |
|---|
| Lahir | Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 26 November 1957 |
|---|
| Agama | Islam |
|---|
| Pasangan | Yasmin Sukmawira |
|---|
| Anak | Rif'at Syauqi Rahman Fachir |
|---|
| Nabila Fauzia Rahman Fachir |
| Faris Karami Rahman Fachir |
| Pendidikan | Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar |
|---|
| Pondok Modern Darussalam Gontor |
| Fakultas Sastra dan Bahasa Arab IAIN Syarif Hidayatullah |
| S3 Program Studi Agama dan Lintas Budaya, Minat Kajian Timur Tengah di Sekolah Pascasarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta |
Sumber :
1. www.songo.web.id
2. www.viva.co.id
3. nasional.republika.co.id
4. www.tribunnews.com