TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang karyawan Bank BNI di Ambon diduga telah melakukan pembobolan dana nasabah Bank BNI yang totalnya mencapai Rp 124 miliar.
Karyawan bernama FY ini adalah Kepala Pemasaran Kantor Cabang Utama (KCU) BNI Ambon.
Polisi masih menyelidikan kasus pembobolan dana nasabah bank pelat merah tersebut.
Dalam penelusuran petugas, kekayaan FY memang melonjak drastis sejak diangkat menjadi kepala pemasaran.
Setelah dilaporkan pihak bank ke Polda Maluku terkait kasus dugaan pembobolan dana nasabah senilai ratusan miliar rupiah, kekayaan FY pun terungkap.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penelusuran kekayaan FY dan rekam jejaknya.
Baca: Kronologi Nasabah Bank Mandiri Mengaku Kehilangan Dana Rp 800 Triliun, Ternyata Nasabah Kredit Macet
Baca: 21.632 Lembar Uang Palsu Ditemukan dari Setoran Perbankan di Sumatera Utara, Ini Kata Perwakilan BI
Berdasar penelusuran Kompas.com, kekayaan FY melonjak tajam setelah FY diangkat menjadi Kepala Pemasaran BNI Cabang Ambon.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Baru Pembobolan dana Nasabah BNI Rp 124 Miliar, Pelaku Diduga Suka Hidup Glamor"
Salah satunya adalah sejumlah mobil mewah dan restoran yang diduga milik FY.
“Kalau mobil mewah itu ada enam, ada juga restoran, usaha rumah kopi dan juga bengkel. Dia (FY) juga punya tiga toko di MCM, kalau tanah ada banyak,” ungkap seorang sahabat FY yang enggan disebut namanya, Kamis (17/10/2019).
Selain itu, FY diduga juga memiliki lebih dari 10 rumah yang tersebar di berbagai kawasan di Ambon seperti di BTN Manusela, Kebun Cengkeh, hingga di kawasan elite Citraland di Lateri Ambon.
Tak hanya itu, FY juga diduga memiliki sebuah restoran, salon kecantikan, rumah kopi, hingga tiga tempat usaha di pusat pertokoan Maluku City Mall (MCM) Ambon.
Masih menurut salah satu sahabat FY, setelah menduduki jabatan penting di BNI Cabang Ambon, FY juga kerap berlibur ke luar negeri bersama teman-teman dan juga keluarganya.
Selain itu, FY juga kerap memberikan hadiah mobil kepada teman-temannya yang berulang tahun.
“Acara ulang tahun teman-temannya itu dibuat di hotel, di situ dia (FY) lalu memberikan hadiah mobil kepada mereka, itu sudah beberapa kali,” katanya.
Sementara salah satu tetangga FY mengaku jika kehidupan pejabat BNI Ambon itu mulai berubah setelah ia dipercaya sebagai kepala pemasaran BNI Cabang Ambon sejak beberapa tahun lalu.
“Kehidupannya seperti sosialita sangat glamor. Dia itu pakai barang yang mahal, kita juga tidak tahu kekayaan itu didapat darimana,” ujar H, tetangganya.
Kepala Otoritas Jasa Keungan ( OJK) Maluku, Bambang Hermanto meminta warga, khususnya para nasabah BNI, agar tetap tenang.
“Masyarakat agar tenang tidak perlu melakukan penarikan karena selama tercatat dalam buku tabungan dan pembukuan bank tetap aman. Untuk itu, masyarakat agar membudayakan mem-print buku tabungan secara berkala untuk dapat mengetahui posisi saldo tabungan,” imbau Bambang via telepon seluler.
Dia juga mengimbau kepada para nasabah BNI agar tetap melakukan transaksi di teller kantor maupun delivery channel yang disediakan oleh bank dengan tetap memperhatikan keamanan.
Terkait kasus pembobolan, Bambang mengaku BNI merupakan bank yang diawasi langsung oleh pengawas dan OJK.
Menurutnya, pihak BNI juga menyampaikan bahwa pengawasan terhadap bank dilakukan berdasarkan laporan berkala (offsite) dan pemeriksaan langsung (onsite) sesuai undang-undang.
Pengawasan itu dilakukan minimal satu kali setahun.
“Dalam hal pemeriksaan jaringan kantor di daerah dilakukan sampling sesuai dengan hasil analisis risk bank oleh pengawas karena OJK menganut risk bank supervision atau pengawas berdasar risiko,” kata Bambang.
Periksa 4 Saksi
Polisi, dalam penyelidikan kasus dugaan pembobolan dana nasabah senilai ratusan miliar, sudah meminta keterangan empat orang internal bank.
Sementara itu, terlapor yang juga kepala pemasaran BNI Cabang Ambon, FY belum diperiksa.
Polisi sudah menjadwalkan pemeriksaan terhadap FY.
Terkait kekayaan FY, polisi juga akan menelusurinya termasuk rekam jejak yang bersangkutan.
“Soal rekam jejak itu nanti ditelusuri semuanya,” katanya.
Sempat Timbulkan Kepanikan Nasabah
Puluhan nasabah sempat dilanda kepanikan begitu mendengar adanya pembobolan dana ratusan miliar di BNI Ambin.
Rabu (16/10/2019) sore, tampak puluhan warga mengantre untuk menarik uang simpananya dari ATM tersebut di kantor BNI Cabang Ambon di Jalan Said Perintah.
Dari informasi yang diperoleh Kompas.com, jumlah uang milik nasabah yang dibobol mencapai Rp 124 miliar.
Dana tersebut bersumber dari tabungan nasabah, cek, dan juga deposito salah satu pengusaha yang menyimpan uangnya di bank tersebut.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Penjelasan BNI terkait dugaan dana nasabah raib
Kepala Bagian Umum BNI Cabang Ambon, Berto, menjelaskan, hasil penyelidikan internal bank menunjukkan bahwa telah ditemukan adanya dugaan penggelapan yang menyebabkan kerugian.
Hal itu segera dilaporkan ke Polda Maluku.
“Yang jelas merugikan bank,” kata Berto, kepada waratwan, di Ambon, Rabu.
Terkait kasus tersebut, Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat, membenarkan adalanya laporan kasus tersebut beberapa hari yang lalu.
Berto mengakui, dana nasabah bank BNI senilai ratusan miliar diduga dibobol.
Berto menambahkan, saat ini kasus tersebut telah dilaporkan dan tengah diselidiki aparat kepolisian.
2. Kasus ditangani Ditkrimsus Polda Maluku
Roem menjelaskan, awalnya kasus itu ditangani oleh Direktorat Kriminal Umum (Ditrkimum), namun karena kasus tersebut menyangkut kejahatan perbankan yang bersifat khusus, maka diambil alih oleh Ditrkrimsus.
“Sekarang sedang dilakukan penyelidikan, sejumlah saksi juga sedang diperiksa. Mohon maaf saya di Pulau Seram di sini sinyal kurang bagus,” kata dia.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di kantor BNI Cabang Ambon di Jalan Said Perintah, pelayanan terhadap para nasabah berjalan normal.
Namun, seorang pegawai bank yang ditemui mengaku tidak mengetahui persis masalah tersebut, namun ia membenarkan bahwa kasus itu kini telah dilaporkan ke polisi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Fakta Rp 124 Miliar Milik Nasabah BNI Diduga Dibobol, Warga Panik Serbu ATM hingga Diselidiki Polisi
3. Kabar pembobolan membuat nasabah panik
Salah satu warga yang menjadi nasabah BNI, Sani, mengaku panik setelah mengetahui adanya informasi kalau dana nasabah BNI telah dibobol.
Dirinya pun mendatangi sejumlah mesin ATM untuk mengecek saldo dan menarik uangnya karena takut uang mereka telah ikut dicuri.
Ternyata, saat di bank, Sani tidak sendirian.
Sejumlah warga juga melakukan penarikan dana pasca-kabar pembobolan tersebar.
“Saya panik setelah tahu informasi itu, makanya saya datang langsung ke ATM untuk cek saldo dan tarik uang lewat ATM,” kata Sani, kepada Kompas.com di ATM BNI kantor cabang Ambon, Rabu.
4. Warga ingin pastikan dana mereka aman
Sementara itu, Sam Usman, salah satu nasabah lain juga mengakui sengaja datang ke ATM BNI di kawasan itu untuk memastikan dananya aman.
Dia mengaku juga sempat panik usai dan buru-buru mengecek saldonya melalui ATM.
”Panik saya waktu dengar itu, tapi alhamdulillah pas cek tadi saldonya aman,” katanya.
Sementara itu, selain ATM BNI di kantor cabang Ambon, sejumlah antrean nasabah juga terlihat di beberapa ATM lainnya seperti BNI kawasan Waihaong dan Batu Merah.(*)