Dalam praktik sehari-hari sebagai seorang rheumatologist, ada berbagai gejala yang paling sering muncul.
Penyebab
Hingga saat ini belum ditemukan secara pasti penyebab gangguan kesehatan yang satu ini.
Namun, salah satu faktor yang berperan dalam kemunculan penyakit ini yaitu unsur genetik.
Orang dengan riwayat keluarga penyakit autoimun memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk terkena masalah kesehatan ini.
Namun, tidak semua orang dengan orangtua yang memiliki penyakit autoimun pasti terkena masalah sistem kekebalan tubuh ini.
Selain faktor genetik, infeksi bakteri dan virus juga diduga memicu penyakit autoimun.
Teori lain juga menyebutkan bahwa paparan terhadap bahan kimia tertentu memicu kemunculan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini.
Pengobatan
Kebanyakan dari penyakit autoimun belum dapat disembuhkan, namun gejala yang timbul dapat ditekan dan dijaga agar tidak timbul flare.
Pengobatan untuk menangani penyakit autoimun tergantung pada jenis penyakit yang diderita, gejala yang dirasakan, dan tingkat keparahannya.
Untuk mengatasi nyeri, penderita bisa mengkonsumsi aspirin atau ibuprofen.
Pasien juga bisa menjalani terapi pengganti hormon jika menderita penyakit autoimun yang menghambat produksi hormon dalam tubuh.
Misalnya, untuk penderita diabetes tipe 1, dibutuhkan suntikan insulin untuk mengatur kadar gula darah, atau bagi penderita tiroiditis diberikan hormon tiroid.
Beberapa obat penekan sistem kekebalan tubuh, seperti kortikosteroid (contohnya dexamethasone), digunakan untuk membantu menghambat perkembangan penyakit dan memelihara fungsi organ tubuh.
Obat jenis anti TNF, seperti infliximab, dapat mencegah peradangan yang diakibatkan penyakit autoimun rheumatoid arthritis dan psoriasis.
(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas)