Sebelum mencabut larangan menyetir, pada awal 2018 Saudi memutuskan untuk mengizinkan perempuan menonton pertandingan sepak bola di stadion.
Berdasarkan keterangan dari kantor kementerian informasi, kebijakan tersebut bakal berlaku secara efektif pada 12 Januari 2018.
"Pertandingan pertama yang bakal ditonton warga perempuan adalah Al Ahli melawan Al Batin," ujar kementerian informasi dalam pernyataannya.
Laga tersebut merupakan momen yang sangat spesial sebab dilangsungkan di Ibu Kota Riyadh.
Selepas itu, perempuan juga boleh menonton bola di Jeddah dan Dammam.
3. Perubahan dalam Sistem Perwalian
Reformasi lain yang memberikan dampak besar adalah izin perempuan untuk bepergian ke luar negeri tanpa izin wali pria.
Dalam sistem perwalian sebelumnya, setiap perempuan butuh izin dari ayah, suami, maupun kerabat pria jika ingin melakukan sesuatu.
Baca: Tak Pakai Izin Resmi, 181 WNI yang Laksanakan Ibadah Haji, Diamankan Aparat Arab Saudi
Baca: LENGKAP ! Tata Cara & Niat Salat Idul Adha 2019 dalam Bahasa Arab dan Latin Serta Artinya
Sistem perwalian itu telah mengundang kecaman dari dunia internasional dan dianggap sebagai salah satu alasan yang mendorong upaya sejumlah warga perempuan melarikan diri dari Arab Saudi.
Perubahan peraturan tersebut memungkinkan setiap perempuan yang berusia di atas 21 tahun berhak bepergian ke luara negeri tanpa izin wali.
Selain itu, reformasi dalam sistem perwalian juga memberi keleluasaan bagi perempuan diakui sebagai wali bagi anak yang belum dewasa.
Media pemerintah memberitakan, perubahan tersebut bakal memberi perempuan Saudi otonomi dan mobilitas lebih besar dan dianggap sebagai 'batu lompatan besar'.
"Perubahan ini bisa berarti perempuan akan dapat mengendalikan penuh takdir hukum mereka," pengusaha bernama Muna AbuSulayman dari akun Twitter-nya.
Selain tiga kebijakan di atas, pada Rabu (9/10/2019) ada perubahan baru untuk meningkatkan hak-hak wanita dan mengumumkan perempuan boleh berdinas sebagai tentara sebagai bagian dari reformasi yang gencar dilakukan.
"Langkah-langkah lain untuk pemberdayaan," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi sebagaimana dikutip dari Kompas, Senin (14/10/2019).
Nantinya, setiap perempuan yang tertarik menjadi tentara bisa mengabdi dengan pangkat prajurit kelas satu, kopral, ataupun sersan.
(Tribunnewswiki.com/Haris)