TRIBUNNEWSWIKI.COM - Setelah kejadian penusukan yang menimpa Menkopolhukam Wiranto Kamis (10/10/2019), beredar foto-foto tersangka di media sosial.
Foto-foto tersebut beredar di media sosial dengan berbagai macam narasi.
Bahkan, baru-baru ini ada yang mengaitkan foto tersangka dengan foto pria bersorban yang tampak dalam sebuah foto bersama Wiranto.
Setelah ditelusuri oleh Warta Kota, rupanya kedua pria tersebut merupakan orang yang berbeda.
Artinya, pria berserban yang berpose dengan Wiranto bukanlah sosok Abu Rara.
Baca: Buat Cuitan terkait Penusukan Wiranto, Jerinx SID Dilaporkan ke Polisi, Akun Twitternya Di-suspend
Baca: Istri Nulis Wiranto Lancar Matinya, Anggota TNI AU Dicopot: Istri Nyinyir, 3 Anggota TNI Dicopot
Dalam foto yang beredar di media sosial itu tampak seseorang memakai sorban dan pakaian serba putih.
Di belakangnya, tampak Wiranto sedang memangku seorang anak.
Rupanya, foto tersebut merupakan foto yang diambil pada tahun 2018, ketika pemakaman cucu wiranto yang meninggal karena tenggelam.
Pria berserban putih itu tidak lain adalah Abdi Setiawan, menantu Wiranto.
Kondisi Wiranto membaik
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidharto Danusubroto mengatakan kondisi Menko Polhukam Wiranto sudah membaik.
Hal itu disampaikannya usai menjenguk Wiranto di Paviliun Kartika, Jalan Kwintai, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019).
"Kondisi Pak Wiranto sudah membaik. Alhamdulillah," kata Sidharto kepada awak media.
Setelah itu, Sidharto mengatakan merasa prihatin ketika melihat kondisi Wiranto yang menurut ceritanya, berbicara dengan lemas.
Baca: Seusai Ketemu SBY & Prabowo Subianto, Jokowi Nyatakan Susunan Kabinet/Menteri Jokowi Jilid 2 Rampung
Baca: Nekat Makan Mie Instan Campur Detergen, Seorang Youtuber Alami Hal Ini
Meski begitu, Sidharto tetap mengajak semua masyarakat untuk bersyukur.
Alasannya sederhana, karena Menko Polhukam Wiranto diselamatkan tepat waktu.
"Melihat kondisi tadi, kita prihatin. Tapi beliau datang tepat pada waktunya tertolong, itu harus kita syukuri bersama," ujarnya.
Kemudian Sidharto mengajak semua masyarakat untuk kembali mendoakan Wiranto agar segera pulih.
"Mohon doa dari kalian semua, beliau sudah bisa bicara tapi masih pelan," kata Sidharto.
Kapolsek Menes ceritakan kronologi penusukan
Kapolsek Menes Kompol Daryanto mengaku, peristiwa penikaman yang menyasar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto terjadi begitu cepat.
Daryanto mengingat kembali kejadian penusukan, di mana Wiranto menjadi target utama dari sepasang suami istri, Syahril Alamsyah (31) dan Fitri Andriana (21) di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019) siang.
"Ya dia (Wiranto) jatuh, kejadian begitu cepat, suara-suara banyak, MasyaAllah, Ya Allah," ujar Daryanto di Rumah Sakit Sari Asih Serang, Banten, Jumat (11/10/2019).
Seluruh pejabat setempat yang berada di lokasi kejadian mencoba menolong Wiranto.
"Setelah itu akhirnya kita semua membantu, akhirnya dengan bantuan yang lain dibawa lah pak Wiranto ke mobil," ucap Daryanto.
Baca: VIDEO VERSI TERBARU Penikaman Wiranto Beredar: Terlihat Jelas Wiranto 2 Kali Kena Tikaman Langsung
Baca: Ini Foto dan Video Wiranto yang Pernah Menyamar Jadi Kuli Hingga Kernet Bis, Dibuat Dekil dan Lusuh
Nahas, penyerangan sepasang suami istri tersebut tidak berhenti begitu saja.
Usai serangan Syahril, giliran istrinya Fitri Andriana yang beraksi.
Perempuan berusia 21 tahun itu, mencoba menyerang Wiranto.
Namun, berhasil dihalau Daryanto.
Tapi, Daryanto turut terkena sabetan di kedua lengan, dada, dan yang terparah di bagian punggung.
Akibat sabetan senjata tajam tersebut, Daryanto harus menjalani jahitan kulit.
"Setelah itu, saya membalikan punggung, saya ditusuk dari belakang, nah saya ditusuk, saya berbalik arah akhirnya yang menyerang saya berpakaian jilbab menyerang saya, saya tidak tahu, karena pisaunya itu tertutup dengan kain hitam," kata Daryanto.
"Nah, dia menghantam lengan kiri, tiba-tiba robek baju saya, ini apa sih nih ibu-ibu, saya sepak (tendang), dia jatuh masih nuding-nuding, akhirnya dikerumuni massa, di situ ada aparat intel," sambungnya.
"Mereka ditangkap akhirnya saya berjalan, pak Wiranto sudah diamankan, saya jalan ke Puskesmas berlumuran darah, yang jaraknya 500 meter dari TKP. Jalan kaki saya, dibantu anggota saya yang lagi pengamanan. Saya dibawa ke sana oleh anggota saya, akhirnya sampai di sana dibantu Satpol PP," tutur Daryanto.
(Tribunnewswiki.Com/A Nur/Tribunnews/Warta Kota)