TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kamis, (10/10/2019) sekitar Pukul 11.55 WIB, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam), Wiranto ditusuk oleh dua orang tak dikenal.
Peristiwa yang terjadi di Pintu Gerbang Lapangan Alun-alun Menes Desa Purwaraja, Menes, Pandeglang, Banten tersebut dibenarkan oleh Mabes Polri.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Tribunnewswiki, pelaku terdiri dari dua orang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki.
Pelaku menggunakan senjata tajam dan melukai Wiranto serta Kapolsek Menes Kompol Dariyanto di bagian punggung.
Selain itu, satu dari rombongan Wiranto H. Fuad juga mendapatkan serangan dan melukai dada sebelah kiri atas.
Saat ini pelaku telah diamankan di Mako Polsek Menes Polres Pandeglang, Banten.
Identitas pelaku adalah Fitri Andriana (20) dan Syahril Amansyah alias Abu Rara (30).
Baca: Tak Hanya Penusukan Wiranto, Presiden Soekano juga Pernah Ditembak saat Salat Idul Adha 1962
Baca: Sudah Sesuai Prosedur, Polisi Sebut Tidak Ada Istilah Kecolongan saat Kawal Wiranto
Reaksi Orangtua Pelaku
Seperti dikutip Tribunnewswiki dari Tribun Jabar, tak lama setelah sang putri ditangkap di tempat kejadian penusukan Wiranto, orangtua Fitri Andriana langsung diamankan petugas Polres Brebes.
Selain itu, petugas juga menggeledah rumah dan menemukan enam panah, busur dan berbagai buku yang diduga ada kaitannya dengan paham radikal ISIS.
Kepala Desa (Kades) Sitanggal, Larangan, Brebes, Untung Andi Purwanto, turut mendampingi pemeriksaan dan penggeledahan di rumah orangtua pelaku.
Lokasi penggeledahan berada di Gang Arjuna Barat, Dukuh Sitanggal I, Desa Sitanggal, RT 7 RW 2, Kecamatan Larangan, Brebes pada Kamis (10/10/2019).
Ketika dimintai keterangan mengenai reaksi orangtua pelaku, Untung Andi Purwanto mengatakan biasa saja.
Tidak ada air mata yang menetes dari keduanya meski anak kedua dari empat bersaudara menjadi perhatian publik setelah melakukan penusukan terhadap Wiranto.
"Tidak menangis, hanya kaget dan syok. Karena mereka itu keluarga miskin, jadi seolah tak percaya anaknya seperti itu," papar Untung Andi Purwanto seperti yang informasi dari Tribun Jabar.
Untung Andi Purwanto juga mengatakan bahwa selama ini Fitri Andriana dan keluarganya tidak pernah ada masalah dengan warga di desa.
Ia justru terkejut ketika dirinya dihubungi dari polsek untuk mencari alamat rumah Fitri Andriana.
Selain itu, Untung Andi Purwanto juga diminta untuk mendampingi petugas dalam pemeriksaan dan pengeledahan rumah Fitri Andriana dan keluarga.
Keberadaan anak panah, busur dan buku terindikasi ISIS dibenarkan oleh Untung Andi Purwanto.
Dari penuturan orangtua yang disampaikan Untung Andi Purwanto, anak panah tersebut dipakai latihan rutin memanah Fitri Andriana.
"Dia (Fitri Andriana) latihan memanah di sekitar rumah. Hanya anak panah, busur dan papan sasaran. Buku-buku juga. Tapi kalau peluru atau senjata api, tidak ada," ungkap Untung Andi Purwanto.
Hingga artikel ini diterbitkan, orangtua Fitri Andriana masih diamankan petugas kepolisian.
Keduanya dibawa ke Mapolres Brebes untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca: Polisi Masih dalami Kaitan Pelaku Penusukan Wiranto yang Diduga Terpapar Radikalisme dengan JAD
Diduga kelompok Jamaah Ansarud Daulah (JAD)
Baca: Jamaah Ansharut Daulah (JAD)
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menyatakan pelaku laki-laki, Syahril Amansyah alias Abu Rara diduga terpapar radikalisme ISIS.
"Diduga pelaku terpapar radikalisme, nanti kita coba dalami apakah SA masih punya jaringan JAD Cirebon atau JAD lain di Sumatera," ucap Dedi Prasetyo dalam jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Hal tersebut diperjelas oleh Kepala Badan Intelijen Negara ( BIN) Budi Gunawan.
Budi Gunawan mengatakan bahwa aparat sebenarnya sudah mendeteksi pergerakan kelompok Jamaah Ansarud Daulah ( JAD) di Bekasi termasuk pergerakan Abu Rara.
Namun JAD memiliki sistem sel yang masing-masing bergerak sendiri-sendiri.
Sistem yang demikian menjadi kendala aparat untuk memantau keseluruhan pergerakan mereka.
"Karena mereka pergerakannya sistem sel. Sel itu kan titik kecil-kecil, orang per orang," ujar Budi Gunawan.
Budi Gunawan kemudian meminta masyarakat berkontribusi untuk menjaga keamanan di wilayah tempat tinggal masing-masing.
"Kami mohon bantuan dari seluruh warga masyarakat untuk mengawasi bibit-bibit ini," lanjutnya.
Baca: Update Kondisi Wiranto Setelah Ditusuk Menggunakan Senjata Tajam oleh Orang Tidak Dikenal
Kondisi Wiranto
Seperti informasi yang dilansir Tribunnews.com, Wiranto menderita dua luka tusukan di perut bawah sebelah kiri.
"Alhamdulillah sejak beliau datang ke RSUD Berkah dalam kondisi sadar dan sudah kami tangani dengan tim medis, kondisinya stabil," ujar Firmansyah dalam telewicara dengan KompasTV.
Wiranto kini juga telah dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat dan dijadwalkan akan diantar menggunakan helikopter.
Kondisi Kapolsek Menes, Kompol Dariyanto yang terluka di bagian dada sebelah kiri juga dilaporkan telah telah stabil.
Kronologi
Berikut kronologi sebelum dan pascakejadian penusukan Wiranto di Pandeglang, Banten:
Wiranto dan rombongan yang bermaksud menghadiri acara peresmian gedung perkuliahan Universitas Mathlaul Anwar tiba di Alun-alun Menes pukul 08.57 WIB.
Pada pukul 09.05 WIB rombongan menuju Kampus Universitas Mathlaul Anwar Banten dan tiba pukul 09.17 WIB.
Pukul 10.47 WIB Wiranto dan rombongan menuju Ruang transit di Gedung I Universitas Mathlaul Anwar untuk makan siang.
Baca: FAKTA-fakta & Kronologi Lengkap Penusukan Menkopolhukam Wiranto: Kena Dua Kali Tikaman yang Dalam
Seusai acara, pukul 11.50 WIB Wiranto telah tiba di Alun-alun Menes.
Di lokasi tersebut dari arah belakang, Wiranto ditusuk pelaku Abu Rara hingga tersungkur.
Abu Rara menggunakan senjata tajam yang serupa dengan senjata ninja Jepang, pisau kunai.
Kejadian tersebut berlangsung cepat dan dua orang rombongan Wiranto juga mendapatkan luka tusukan.
Pelaku langsung diamankan dari tempat kejadian perkara dan dimintai keterangan di Polsek Menes.
Selain Abu Rara, sang istri Fitri Andriana (20) juga diamankan di lokasi kejadian.
(TRIBUNNEWSWIKI/KOMPAS/TRIBUNJABAR/TRIBUNNEWS/Magi)