TRIBUNNEWSWIKI.COM - Terduga sosok penyerang Menkopolhukam, Wiranto sempat tertangkap layar kaca dalam siarang langsung Kompas TV, Kamis, (10/10/2019).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dikabarkan ditusuk orang tak dikenal hari ini, Kamis (10/10/2019).
Informasi ini dibenarkan oleh Mabes Polri ini melaporkan Wiranto ditusuk saat sedang berada di Banten.
Jurnalis Kompas TV Deden Kurniawan menyebutkan, 2 terduga pelaku diamankan setelah menyerang Wiranto.
Dalam siaran langsung Kompas TV, Kamis (10/10/2019), dua orang terduga pelaku sempat tertangkap kamera.
"Diduga yang telah diamankan pihak kepolisian ada 2 orang," kata Deden,
Penyerangan terjadi di sebuah lapangan ketika Wiranto hendak menaiki helikopter seusai menghadiri acara peresmian di Universitas Mathla'ul Anwar.
Beredar Video Penyerangan Terhadap Wiranto
Sementara di media sosial Twitter, akun bernama @ukunkurnia2016 mengunggah video kejadian penyerangan kepada Wiranto, pada Kamis (10/10/2019).
Tribunnewswiki.com kemudian melakukan konfirmasi kejadian ini kepada akun Twitter @ukunkurnia2016.
Melalui direct message, akun @ukunkurnia2016 membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, Jawa Barat sekitar pukul 12.30 WIB.
Video berdurasi 14 detik tersebut memperlihatkan Wiranto yang sedang keluar dari sebuah mobil hitam dan kemudian diserang oleh orang tidak dikenal.
Dalam video, kejadian terjadi begitu cepat dan terlihat Wiranto terjatuh setelah diserang.
Setelah diserang orang-orang di sekitarnya pun meringkus pria tak dikenal yang menyerang Wiranto.
Kejadian itu terjadi setelah Wiranto pulang dari acara peresmian gedung baru Universitas Mathla'ul Banten.
Saat itu, Wiranto turun dari mobil hendak menuju helikopternya untuk kembali ke Jakarta.
Penyerangan terhadap Wiranto terjadi saat dia berada di Universitas Mathla'ul Anwar di Kampung Cikaliung, Desa Sidanghayu, Pandeglang, Banten.
Wiranto hendak pulang ke Jakarta usai menghadiri peresmian Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar.
Tanggapan Kepolisian
Dikutip dari Tribunnews.com, kejadian ini dibenarkan oleh Mabes Polri.
