3 Menteri Perempuan Dinilai Berpeluang Menjabat Lagi, tapi Satu di Antaranya Isyaratkan Pamit

Menjelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin, tiga menteri perempuan Kabinet Kerja 2014-2019 dinilai layak menjabat lagi.


zoom-inlihat foto
menteri-perempuan-kabinet-kerja-jokowi-jk-2014-2019.jpg
INSTAGRAM SRI MULYANI/@smindrawati
Menteri Perempuan Kabinet Kerja Jokowi-JK 2014-2019


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2019-2024 semakin dekat.

Pelantikan tersebut dijadwalkan akan dilangsungkan pada 20 Oktober 2019.

Semakin mendekati hari pelantikan, beberapa nama sudah disebut akan menjadi menteri yang mengisi pemerintahan jokowi-Ma'ruf.

Dikutip dari Tribunnews, pengamat politik M Qodari, memprediksi 55 persen kabinet akan diisi dari kalangan professional dan 45 persen sisanya dari kalangan politik.

Di antara nama-nama yang mulai disebut, tiga di antaranya adalah menteri perempuan di Kabinet Kerja 2014-2019.

Baca: Siap-Siap, Tiga Anak Mantan Presiden Diprediksi Jadi Menteri Kabinet Jokowi Maruf, Siapa Saja ?

Sri Mulyani Indrawati S.E., M.Sc., Ph.D
Sri Mulyani Indrawati S.E., M.Sc., Ph.D (tribunnews.com)

Mereka adalah Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, masih memiliki peluang untuk kembali menduduki kursi jabatan menteri.

Pengamat politik Yasin Mohammad mengatakan, sejumlah menteri berlatang belakang profesional berpeluang dapat dilantik kembali menjadi pembantu presiden.

Yasin yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) itu melihat, kebijakan Menteri Susi yang melawan ilegal fishing dengan penenggelaman kapal perlu diapresiasi.

Baca: Bursa Menteri Kabinet Baru, PDI-P Minta Jokowi Prioritaskan Partai Koalisi, Gerindra Tetap Oposisi

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (kanan) berbincang dengan WNI yang menjadi anak buah kapal (ABK) MV Nika berbendera Panama di Dermaga Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam, Kepulauan Riau, Senin (15/7/2019). Satgas 115 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengamankan kapal ilegal fishing MV Nika yang menjadi buronan interpol beserta 28 ABK yang terdiri dari 18 orang warga negara Rusia dan 10 WNI yang akan menuju China melalui Selat Malaka.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (kanan) berbincang dengan WNI yang menjadi anak buah kapal (ABK) MV Nika berbendera Panama di Dermaga Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam, Kepulauan Riau, Senin (15/7/2019). Satgas 115 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengamankan kapal ilegal fishing MV Nika yang menjadi buronan interpol beserta 28 ABK yang terdiri dari 18 orang warga negara Rusia dan 10 WNI yang akan menuju China melalui Selat Malaka. (Tribun Batam/Argianto DA Nugroho)

"Dalam konteks penenggelaman ibu Susi paling tinggi, prestasinya dalam law enforcement atau perang melawan ilegal fishing patut diapresiasi," kata Yasin.

Kemudian, Sri Mulyani dinilai telah mampu membuat kebijakan yang dapat menyeimbangkan neraca keuangan negara.

"Pola yang dimainkan adalah kebijakan ekonomi liberal, membuka akses investasi dari luar Investasi ini dibuka dalam rangka menyeimbangkan neraca keuangan," katanya.

Baca: Retno Marsudi

Baca: Susi Pudjiastuti

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (Tribunnews.com/ Imanuel Nicolas Manafe)

Yasin juga menilai Retno Marsudi selama menjadi Menteri Luar Negeri sudah membuahkan hasil yang nyata dalam berkomunikasi ke luar negeri.

Bahkan, Retno Marsudi telah membawa Indonesia sebagai Dewan Kehormatan di PBB.

Sinyal Pamit dari Susi Pudjiastuti

Meski namanya sering disebut layak menempati jabatan menteri lagi, Susi Pudjiastuti kembali memeberikan sinyal pamit dari kabinet.

"Ini konferensi pers bersama terakhir periode 2015-2019 saya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan," ucap Susi saat konferensi pers sekaligus penyerahan penghargaan penegak hukum bidang kelautan dan perikanan, Rabu (9/10/2019) di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta.

Konferensi pers itu digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap penggagalan penyelundupan benih lobster ilegal, oleh aparat penegak hukum di beberapa wilayah di Indonesia.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Kabareskrim Polri Irjen Idham Aziz, Danlantamal III Jakarta Brigadir Jenderal TNI (Mar) Hermanto, Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan KKP ‎(Kepala BKIPM) Rina hingga jajaran Danlantamal daerah.

Baca: Inilah 7 Menteri Lama yang Dipertahankan di Kabinet Jokowi-Maruf, Akan Ada 3 Anak Mantan Presiden

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat menghadiri konferensi pers
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat menghadiri konferensi pers (TRIBUNNEWS.COM/THERESIA)

Pada kesempatan itu, Susi Pudjiastuti menggunakan dress batik coklat selutut, syal merah dengan rambut terurai.

"Saya hanya menerima foto bersama saja, kalau foto ayo. Kalau wawancara tanya-tanya nanti saja," singkat Susi.





Halaman
12
Editor: Fathul Amanah
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved