Bahkan akun tersebut buka-bukaan terkait nama-nama dalam anggota buzzer mereka yang bekerja ketika debat presiden lalu.
Dan dalam nama tersebut terdapat nama-nama yang kini disebut-sebut memang sebagai buzzer untuk istana.
Yakni Denny Siregar, Eko Kuntadhi, Abu Janda dan sebagainya.
Dalam unggahan Seword.com tersebut menuliskan bahwa kelompok mereka bekerja dan berkumpul bersama untuk membuat konten spontan ketika debat presiden berlangsung.
"Lima kali debat capres cawapres, lima kali pula kami berkumpul untuk nonton bersama.
Membuat konten secara spontan untuk merespom setiap pernyataan," tulis seword.com.
Kemudian unggahan tersebut menulis jelas tentang siapa saja yang menjadi anggota tim yang bekerja saat debat tersebut.
Diantaranya ada nama Yusuf Muhammad, Katakita, Abu Janda, Aldi El Kaezzar, Pepih Nugraha, Info Seputar Presiden, Redaksi Indonesia, Eko Kuntadhi, Komik Kita, Komik Pinggiran, Habib Think, Salman Faris, dan Seword.com sendiri.
"Semua datang dari berbagai daerah, memenuhi panggilan Kakak Pembina," lanjutnya.
Yang tak kalah mencengangkan adalah bahwa tim tersebut hanya kakak pembina dan Presiden yang mengetahuinya.
Mereka bahkan menyebut diri mereka seperti Avengers yang setiap orangnya saling menjaga, menahan diri untuk tidak mengambil gambar.
Namun ternyata Seword.com malah mengambil gambar dan mengabadikan momen tersebut dan menulis unggahan itu.
Denny Siregar Akui Pertemuan Tersebut
Denny membenarkan pertemuan itu.
Ia mengungkapkan bahwa saat itu, mereka berkumpul untuk mengkoordinasikan materi kampanye Jokowi di media sosial.
Denny mengaku mereka tak dibayar untuk itu. "Memang buat saya seharusnya kita begitu kampanye itu.
Pihak lawan juga begitu. Semua punya agenda membela yang dipilihnya," ujar Denny.
Hal yang sama diungkapkan Pepih Nugraha, aktivis media sosial.
Pepih menyebut sosok "Kakak Pembina" mengacu pada siapa pun di sana yang paling jago membuat konten.
Berbeda dengan Denny, Pepih mengaku dalam pertemuan itu ada sejumlah uang yang diberikan tim kampanye untuk mereka.