TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebagian besar masyarakat masih menganggap Osama bin Laden sebagai salah satu pelaku kejahatan kemanusiaan di era modern.
Kendati dianggap pelaku kejahatan, hal tersebut bukan kemudian menjadi halangan bagi seseorang dimanapun untuk mengais pundi-pundi uang dengan membuat action figure, sosok Osama bin Laden.
Di kota Stavropol di daerah selatan Rusia, action figure Osama bin Laden ditemukan oleh seorang pengguna internet di sebuah situs belanja online.
Berikut adalah harga action figure Osama bin Laden dan visualisasinya:
Baca: Osama Bin Laden
Action figure Osama bin Laden dijual dengan harga 2000 Roubles, atau sekitar 436.481 Rupiah.
Seperti dilaporkan Daily Star, Selasa, (23/9/2019), mainan yang seharga hampir 450 ribu (belum termasuk ongkir) ini lebih tepat ditujukan bagi kolektor mainan untuk orang dewasa daripada anak-anak
Penampakan visual dari action figur Osama bin Laden nampak terdapat ponsel di saku kirinya.
Kemudian sebuah bendera Al-Qaeda, dan senjata berjenis AK-47.
Wajah dari action figure Osama bin Laden ini terlihat hampir mirip dengan aslinya,.
Tak hanya Osama bin Laden, action figure beberapa tokoh-tokoh kontroversial juga dijual action figurenya, seperti Adolf Hitler dan Stalin.
Action figure Adolf HItler juga dijual di beberapa situs belanja online.
Kisah Osama bin Laden
Pemimpin jamaah Al-Qaeda ini dianggap sebagai dalang dari tragedi serangan 11 September.
Sebelumnya, lebih dari satu anggota tim 6 SEAL mengklaim mereka mengirimkan usaha kudeta kepada Osama bin Laden.
Badan intelijen Amerika Serikat menjelaskan bahwa Osama bin Laden telah ditahan dalam rumah tahanan di Pakistan sejak tahun 2006.
Pada tahun 2011, pada akhirnya Osama bin Laden telah dilacak keberadaannya di sebuah kompleks rahasia di Pakistan.
Dalam serangan rahasia tentara Amerika Serikat yang diperintahkan oleh Presiden Barack Obama, Osama bin Laden terbunuh.
Tubuhnya kemudian dibuang di laut.
Sejak kematian Osama bin Laden tahun 2011, Al-Qaida telah dipimpin oleh Ayman al-Zawahiri.
Organisasi Al-Qaeda, yang dilarang di Rusia, telah menyebabkan sejumlah besar tragedi mematikan dengan target orang-orang barat dan beberapa sahabat muslim yang tak sesuai dengan aliran mereka.
Action Figure Buatan CIA
Sebelumnya, Central Intelligence Agency (CIA) sempat membuat action figure Osama bin Laden dengan wajah menyeramkan.
Berbeda dengan yang ditemukan di toko belanja online , action figure Osama bin Laden buatan CIA diproduksi untuk menakuti anak-anak dan orang tua mereka.
Dilansir oleh Independent.co.uk, (20/6/2014), action figure Osama tampak lebih menyeramkan daripada sebelumnya.
Dengan wajah merah dan mata hijau, mainan Osama ini nampak menggunakan pakaian tradisional.
Action figure Osama bin Laden ini dibuat dengan teknik khusus.
Saat mukanya dipegang oleh tangan anak-anak, maka cat di wajah Osama akan larut ke tangan yang memegang.
Hal ini dinilai akan semakin menunjukkan kejahatannya.
Pengadaan mainan Osama bin Laden sebelumnya telah dimulai sejak tahun 2005 di Afghanistan.
Tak hanya itu, pasukan di sana juga turut membagikan buku catatan, pensil, dan permainan kepada anak-anak di sana, seperti dilaporkan The Washington, (19/6/2014).
Ide tersebut dimaksudkan untuk melemahkan dukungan bagi pemimpin Al-Qaeda yang saat itu sedang bersembunyi dan diburu oleh pasukan Amerika Serikat saat perang antara Afghanistan dan Irak berlangsung.
Baca: Donald Trump Benarkan Kabar Tewasnya Hamza bin Laden, Putra Osama bin Laden
Sepanjang lebih dari satu dekade, CIA, telah menempatkan drones, satelit, mata-mata, agensi informasi dan melacak jaringan yang berkaitan dengan Al-Qaeda di Pakistan.
Dimulai pada tahun 2005, CIA memulai secara rahasia pembuatan mainan action figure Osama bin Laden.
Wajah dari Osama bin laden dicat dengan bahan pelarut yang panas, dirancang agar dapat mengelupas dan mengungkapkan wajah merah dari Laden yang dinilai seperti setan.
Anak Osama bin Laden Berharga 14 Miliar
Putra Osama bin Laden sekaligus pewaris takhta Al Qaeda, Hamza, yang kepalanya dihargai 1 juta dollar, atau Rp 14 miliar, disebut telah tewas.
Kabar itu didapatkan dari tiga sumber pejabat Amerika Serikat (AS) mengutip informasi intelijen tanpa membeberkan detil seperti kapan dan di mana dia dibunuh.
Sementara The New York Times dikutip AFP yang dilansir Kompas.com Rabu (31/7/2019) memberitakan, dua pejabat menyatakan mereka dapat konfirmasi putra Osama bin Laden itu tewas dalam operasi dua tahun terakhir.
"Saya tidak ingin mengomentarinya."
Begitulah pernyataan Presiden Donald Trump saat awak media berusaha mengonfirmasinya di Ruang Oval, dilaporkan NBC via Sky News.
Baik laporan New York Times maupun NBC menyatakan Hamza bin Laden tewas sebelum Kementerian Luar Negeri AS mengumumkan uang hadiah Rp 14 miliar pada Februari lalu.
Terakhir kali Hamza muncul di hadapan publik adalah lewat media yang dirilis Al Qaeda pada 2018, di mana dia mengancam Arab Saudi dan menyerukan agar rakyat Arab memberontak.
Hamza merupakan anak ke-15 dari total 20 anak yang dipunyai Bin Laden.
Dia diyakini berusia 30 tahun dan merupakan "calon pemimpin di Al Qaeda" menurut Kemenlu AS.
Ayahnya pindah ke Afghanistan pada 1996 dan mendeklarasikan perang melawan AS.
Baca: BPJS Kesehatan: JKN KIS Tanggung Penderita Gangguan Jiwa Agar Tidak Ada Joker-Joker Lainnya
Hamza kemudian pergi bersamanya, dan sejak saat itu tampil dalam video propaganda Al Qaeda.
Sebagai pemimpin kelompok, Bin Laden kemudian menggelar serangkaian operasi yang menyasar negara Barat dengan puncaknya adalah serangan 11 September 2001 (9/11) di World Trade Center dan Pentagon.
Bin Laden terbunuh dalam serangan yang dilangsungkan oleh pasukan elite AS, Navy SEALs, di rumah persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan, 2011 silam.
Sering dijuluki sebagai "Putra Mahkota Jihad", dia muncul dalam berbagai rilis video maupun audio berisi seruan agar kematian ayahnya bisa dibalaskan.
Dokumen yang diambil dari rumah ayahnya di Abbottabad ketika penyerbuan 2011 menyebutkan Bin Laden menginginkan Hamza bisa dipersiapkan sebagai penerusnya.
Dalam artikel September 2017, mantan agen FBI dan pakar kontra-terorisme Ali Soufan berkata, Hamza memang dipersiapkan menggantikan si ayah di tampuk kepemimpinan.
"Dengan 'kekhalifahan' ISIS yang nampaknya sudah mulai di ujung tanduk, Hamza kini dipandang sebagai sosok yang bisa menyatukannya," papar Soufan saat itu.
Ketika mendampingi ayahnya dalam tragedi 9/11, Hamza bin Laden sudah belajar memegang senjata dan mempunyai pandangan negatif mengenai AS dan sekutunya.
Pada 2016, Al Qaeda mempublikasikan pesan berisi seruan Hamza agar ISIS maupun kelompok ekstremis lain di Suriah bersatu dan "membebaskan Palestina".
--
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)