Hari tanpa bayangan atau yang kerap disebut kulminasi merupakan fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit yang kemudian mengakibatkan bayangan benda tegak terlihat “menghilang” karena bayangan bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Tapi apakah Anda tahu, bagaimana matahari bisa membuat sebuah benda membentuk bayangan?
Melansir dari Science Learn, cahaya matahari bergerak dalam garis lurus hampir 300.000 kilometer per detik.
Adapun sinar tersebut membutuhkan waktu lebih dari 8 menit untuk sampai ke kita.
Bayangan bukanlah refleksi meskipun seringkali memiliki bentuk yang sama dengan objek.
Saat sampai ke bumi, maka sinar tersebut akan mengenai apapun.
Objek benda yang dikenai kemudian akan menghasilkan bayangan apabila benda tersebut merupakan benda yang tidak bisa dilewati cahaya atau istilahnya adalah buram.
Sumber cahaya dan bayangan
Selain matahari, terdapat beberapa sumber cahaya, seperti bola lampu, nyala lilin layar komputer, dan sebagainya.
Semua cahaya bergerak dalam garis lurus hingga menyentuh sesuatu.
Terkadang sumber cahaya hanya perlu waktu sebentar untuk sampai ke kita, akan tetapi ada sumber cahaya yang menempuh waktu hingga ribuan tahun seperti cahaya dari bintang yang terlihat di bima sakti.
Bayangan, mudah terlihat di permukaan menyala karena kontrasnya terlihat.
Seperti pada pantulan permukaan dinding bercat putih.
Bayangan juga mudah dilihat ketika berada di luar ruangan seperti di bawah sinar matahari pagi yang cerah.
Adapun, ukuran sumber cahaya bisa mempengaruhi ukuran dan ketajaman bayangan.
Contoh, lampu sorot kecil memberikan bayangan berbeda dengan lampu sorot yang digantung.
Perubahan bentuk dan ukuran
Bentuk objek selalu menentukan bentuk bayangannya.
Namun, ukuran bisa berubah disebabkan oleh posisi sumber cahaya.
Saat berada di luar ruangan di mana hari cerah, kita bisa melihat bagaimana bayangan berubah sepanjang hari.