Nyatanya, BHS membeli sianida melalui online shop).
Karena yang pertama gagal, Juli, kami sepakat lagi untuk membunuh VT.
Baca: Ratmiati Selingkuh dengan Tetangga: Habis Bersetubuh, Dibunuh karena Ngomel Hasratnya Tak Terpuaskan
Kami sepakat menyewa HER dan BK yang memang pekerjaannya sebagai pembunuh bayaran.
Kita rencanakan eksekusi VT tanggal 13 September.
Saya yang menjadi driver, mengantar VT di sekitaran Kelapa Gading.
HER dan BK sudah menunggu di tempat yang kita sepakati.
Sampai depan North Jakarta Intercultural School Kelapa Gading, Saya minta izin berhenti karena mau muntah.
Saya keluar dari mobil dengan alasan mual.
Sesuai yang direncanakan, pas saya tidak ada di mobil, HER dan BK masuk ke dalam mobil dan langsung menikam perut VT dengan pisau .
(Terungkap, skenario tidak berjalan sesuai rencana karena VT masih belum tewas meski sudah ditikam.
Malah, VT berhasil kabur dan membawa mobil ke rumah sakit.
VT dirawat lalu melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kelapa Gading).
BHS Tipu Istri Bosnya
BHS diam-diam memanfaatkan situasi dengan mengambil keuntungan dari prahara rumah tangga majikannya.
Menurut Kapolres, BHS dua kali menipu YL terkait pembiayaan untuk rencana pembunuhan VT.
Pertama, BHS menipu YL ketika hendak membeli sianida untuk meracuni suaminya.
Ia mengaku kepada YL jika sianida harus dibeli di Singapura seharga 3 ribu dollar Singapura atau Rp 30 juta sekian.
Untuk mendapatkan uang sebanyak itu, YL sampai mencuri ATM suaminya.
Kenyataannya, BHS membeli sianida itu melalui online seharga sekitar Rp 500 ribu.
BHS kemudian berangkat ke Singapura untuk mengambil uang dari ATM milik suami YL.