Kronologi Pengawal Raja Salman Tewas Ditembak di Jeddah, Korban Terlibat Pertengkaran Pribadi

Pengawal pribadi Raja Salman, Jenderal Abdelaziz al-Fagham tewas ditembak di Jedah.


zoom-inlihat foto
pengawal-raja-salman-ditembak-mati.jpg
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Jenderal Abdelaziz al-Fagham (kepala plontos) yang setia mengawal Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud saat kunjungan kenegaraan ke Brunei Darussalam di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (4/3/2017). Setelah ke Indonesia, Raja Salman melakukan kunjungan ke Brunei Darussalam dan dijadwalkan sore harinya kembali ke Indonesia untuk berlibur ke Bali.


Polisi telah meluncurkan penyelidikan terhadap kasus penembakan ini, yang memicu kecaman dan banyak ucapan belasungkawa dari pengguna media sosial di Arab Saudi.

Jenazah Fagham dimakamkan pada Minggu (29/9/2019) malam di dekat Masjidil Haram di Mekah, situs paling suci Islam.

Baca: Tolak RKUHP dan RUU KPK, Beberapa Wilayah Ini Bakal Kembali Gelar Aksi Demonstrasi

Mengenal malaikat pelindung penguasa Saudi

Dilansir Kompas yang mengutip informasi dari media setempat, Fagham merupakan perwira yang berhasil mendapatkan kepercayaan serta cinta dari publik Saudi.

"Dia merupakan yang paling terkenal dari seluruh pengawal kerajaan karena kewaspadaan serta kebijaksanaannya," ulas Okaz dikutip AFP Minggu (29/9/2019).

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan seklumit fakta dari Jenderal Abdelaziz al-Fagham, sang "malaikat pelindung" Raja Salman.

1. Sudah Mengabdi Sejak Zaman Ayah Raja Salman

Banyak publik di Arab Saudi mengenal Jenderal Abdelaziz al-Fagham melalui foto yang dipublikasikan kerajaan ketika dia mendampingi Raja Salman.

Mengabdi bagi kerajaan sudah ada dalam darah Fagham.

Ayahnya, Jenderal Badah bin Abdullah al-Fagham, mengabdi bagi mendiang ayah Raja Salman, Raja Abdullah.

Fagham masuk ke Perguruan Tinggi Militer King Khalej pada 1989, dan lulus pada 1991.

Dia ditempatkan di Brigade Khusus sebelum dipindah ke Pasukan Pengawal Kerajaan.

Dia pernah menjadi perwira penghubung bagi prosesi resmi Raja Abdullah dan pengawalnya, dan kemudian mendampingi selama 10 tahun.

Setelah Raja Abdullah wafat, Fagham mengambil sejumlah kursus spesialis pelindung keluarga kerajaan, dan kemudian menjadi pengawal Raja Salman.

Baca: Abdul Basith Dosen IPB Ditangkap Polisi karena Simpan Bom Molotov, Rektor: Saya Terkejut Sekali

2. Dipandang sebagai " Malaikat Pelindung" Raja Salman

Selama bertugas, Jenderal Abdelaziz al-Fagham mendapat rasa hormat, dengan publik melihat jalinan ikatan khusus antara dia dengan Raja Salman.

Beberapa kali dia terekam kamera dengan spontan memberikan bantuan tanpa sang raja memintanya.

Seperti kejadian pada 2017. Saat itu, Fagham dengan sigap merapikan sepatu penguasa berusia 83 tahun itu ketika menerima tamu dalam kegiatan Pertemuan Arab Islam-Amerika di Riyadh.

Dalam satu kejadian lain ketika Raja Salman berkunjung ke Moskwa, Rusia, eskalator yang biasa dipakai raja tiba-tiba tak berfungsi.

Fagham dengan cepat membantu Raja Salman, dengan pengamat menyatakan aksinya menunjukkan betapa dia sangat sigap dan waspada ketika dibutuhkan.

Selain itu, dia begitu familiar karena tubuh tinggi dan ramping, serta otot muka yang tegas tanpa jenggot ketika bertugas di samping raja.

"Dia menghabiskan seluruh kepemimpinannya dengan kejujuran, dedikasi, dan rasa hormat," kata Menteri Negara Urusan Luar Negeri Adel al-Jubeir dikutip Arab News.

(TribunnewsWIKI/Kompas.com/Widi Hermawan)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved