Hujan Guyur Sejumlah Wilayah di Riau, Kabut Asap Mulai Berkurang

Sejumlah wilayah di Riau diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Hujan mengguyur sejumlah wilayah di Riau, Rabu (25/9/2019) dini hari.


zoom-inlihat foto
kabut-asap-makin-parah5.jpg
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Suasana Kota Pekanbaru yang diselimuti kabut asap, Kamis (19/9). Kabut asap semakin pekat menyelimuti Kota Pekanbaru akibat dari kebakaran hutan dan lahan, Dinas Kesehatan menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas diluar rumah dan harus mengenakan masker jika sedang diluar rumah.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejumlah wilayah di Riau diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Hujan mengguyur sejumlah wilayah di Riau, Rabu (25/9/2019) dini hari hingga pukul 10.30 WIB.

Dikutip dari Kompas.com, kabut asap sudah mulai berkurang dibandingkan dari hari sebelumnya.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru diprediksi sepuluh wilayah akan berpotensi hujan.

"Berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir di sebagian wilayah Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Kuantan Singingi, Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, Kota Dumai, Kepulauan Meranti, dan Bengkalis," kata Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru Ahmad Agus Widodo, dikutip dari Kompas.com.

Menurut Agus, kondisi ini berlangsung hingga pukul 11.30 WIB.

Meski demikian, titik panas disejumlah wilayah Riau masih banyak ditemukan.

BMKG mendeteksi 152 titik panas yang masih tersebar di sejumlah wilayah di Riau.

"Pantauan satelit kita pukul 07.00 WIB, titik panas paling banyak di Rokan Hilir 76 titik, Bengkalis 31 titik, Dumai 26 titik, Inhil 8 titik, Kepulauan Meranti 5 titik, Pelalawan 5 titik dan Siak 1 titik," kata Agus, dikutip dari Kompas.com.

Baca: Kabut Asap Belum Usai, Jokowi Malah Unggah Vlog Bareng Jan Ethes, Warganet Berang

Baca: Polres Lingga Lakukan Pemeriksaan terkait Dua Orang Pembakar Hutan di Riau

Sedangkan, titik panas dengan rentang di atas 70 persen, terdapat 25 titik di Bengkalis, 47 titik di Rohil, 17 titik di Dumai, 4 titik di Kepulauan Meranti, 4 titik di Pelalawan dan 3 titik di Inhil.

Untuk di wilayah Sumatera, sebut Ahmad, titik panas terdeteksi 245 titik, dengan confidence di atas 50 persen.

Provinsi Riau berada di peringkat pertama, yakni 152 titik.

Kemudian Sumsel 32 titik, Lampung 26 titik, Jambi 27 titik, Sumut dan Kepri sama-sama 3 titik dan Bengkulu 2 titik.

Sementara itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berhasil menurunkan hujan buatan melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC).

Dikutip dari Kompas.com, BPPT menaburkan kapur tohor aktif pada awan-awan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Sehingga hal tersebut membuat hujan buatan sukses mengurangi sebaran titik api di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Baca: Perangi Kabut Asap, Kapur Tohor Aktif Bakal Ditabur di Kawasan Karhutla Sumatera dan Kalimantan

Baca: 2 Ekor Beruang Ditemukan Mati Terbakar Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau

BPPT menyebutkan, pihaknya sudah menurunkan hujan buatan sebanyak 70 juta meter kubik di wilayah Kalimantan Barat untuk menghalau asap akibat karhutla.

"Hasilnya, dalam beberapa hari terakhir, Kalimantan Barat sudah hujan dengan intensitas cukup merata dan signifikan. Besaran angka hujannya sekitar 70 juta meter kubik," kata Seto, dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, di wilayah Kalimantan Tengah sudah turun hujan sejak Jumat (20/9/2019) lalu meski tidak merata dan sebanyak di Kalimantan Barat.

Di Kalimantan Tengah, hujan buatan yang turun baru sebanyak 15 juta meter kubik.

Jumlah tersebut, dikatakannya belum mampu meredam kepekatan asap yang terjadi akibat karhutla secara signifikan.

Sementara di Riau, kata dia, saat ini sudah terjadi hujan yang intensitasnya lebih sedikit dari Kalimantan Barat tetapi lebih banyak dari Kalimantan Tengah.

"Yaitu 30 juta meter kubik. Dalam beberapa hari terakhir juga Jambi sudah hunan dan hari ini Palembang sudah hujan," kata Seto, kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT.

(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria Cika)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved