TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau semakin bertambah.
Dilaporkan, dua ekor beruang ditemukan mati terbakar akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Bayas, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragilir Hilir (Inhil), Riau.
Kedua beruang tersebut ditemukan sudah gosong.
"Ada dua ekor beruang ditemukan mati terbakar akibat karhutla. Yang menemukan masyarakat, kemudian dilaporkan ke tim kita yang ada di lokasi pemadaman," kata Riswanto, Kasi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/9/2019).
Baca: Bom Bunuh Diri Taliban dalam Kampanye Presiden Afghanistan, 24 Orang Tewas
Baca: Fakta-fakta Ningsih Tinampi, Terapis Alternatif yang Viral: Pasien Berjubel Antre hingga 5 Bulan
Awalnya tim BPBD memadamkan titik api karhutla yang terjadi di Desa Bayas.
Kemudian saat pemadaman pada hari, Jumat (13/9/2019), petugas mendapatkan informasi dari warga setempat ada dua ekor beruang mati terbakar di kebun nanas yang sudah terbakar.
Namun, ketika tim datang untuk melihat temuan beruang terbakar tersebut, rupanya beruang tersebut tidak ada.
"Sampai di lokasi tim tidak menemukan beruang yang mati terbakar itu, karena sudah dibuang orang (bangkainya)," ujar Riswanto.
Selain dua ekor beruang, ia juga menemukan ular yang mati terbakar akibat karhutla.
"Beberapa hari lalu kita menemukan seekor ular yang sudah mati terbakar. Ukuran ular cukup besar," jelasnya.
Dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyebabkan berbagai jenis tanaman mati.
Selain itu, satwa liar di hutan Kalimantan juga banyak yang mati karena tak bisa menghindar dari kebakaran.
Kebakaran hutan dan lahan tersebut banyak memakan korban, seperti ular langka berukuran raksasa.
Selain itu, ular paling beracun di dunia yakni King Kobra juga banyak ditemukan mati terbakar.
Sejumlah penerbangan juga mengalami keterlambatan yang diakibatkan dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dikutip dari Kompas.com, Corporate Communication Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menuturkan dampak asap karhutla menyebabkan jarak pandang menjadi terbatas.
Pesawat Lion Air yang mengalami keterlambatan hingga tadi pagi pukul 10.30 WIB antara lain satu penerbangan dari Makassar ke Pontianak.
Baca: Dituntut 6 Poin Oleh Mahasiswa soal Karhutla, Gubernur Sumsel Siap Mundur Jika Tak Sanggup Penuhi
Lalu dua penerbangan dari Pontianak ke Soekarno-Hatta, kemudian tiga penerbangan dari Soekarno Hatta ke Pontianak, dan satu penerbangan dari Surabaya ke Pontianak.
Adapun maskapai lain yang mengalami keterlambatan adalah Wings Air penerbangan Pontianak ke Ketapang, lalu penerbangan Ketapang ke Pontianak dan pesawat penerbangan dari Pontianak ke Sintang.
Pesawat Wings Air lain yang mengalami keterlambatan adalah penerbangan dari Sintang ke Pontianak dan penerbangan Pontianak ke Kuching, Malaysia.