TRIBUNNEWSWIKI.COM – Seekor orangutan di Kalimantan ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan 130 luka bekas tembakan dan sabetan parang.
Dikutip dari Intisari Online, Selasa (24/9/2019), dokter hewan harus berusaha mati-matian untuk menyelamatkan nyawa orangutan malang itu.
Paul Ramos dari Statford Upon Avon, Inggris, sengaja datang ke Kalimantan untuk melihat penderitaan hewan-hewan endemik bersama dengan organisasi amal penyelamatan orangutan.
Di sana, dia melihat orangutan muda yang telah diserang secara brutal di dekat perkebunan kelapa sawit.
Baca: 37 Orangutan Terkena ISPA akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalimantan
Orangutan jantan berusia lima tahun itu ditemukan dalam kondisi sangat kurus, sehingga dokter hewan awalnya mengira dia betina.
Satwa endemik yang terancam punah itu ditemukan berada pada sebuah cabang pohon dan kemudian dibawa ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan.
Di tubuhnya ditemukan 130 luka bekas tembakan serta bekas luka sabetan parang.
Orangutan itu tampak telah menyerah pada luka-lukanya dan tinggal menunggu maut saja.
Ramos pun mengatakan, seperti yang dilansir BBC, bahwa dirinya sudah hampir tidak memiliki harapan untuk bisa menyelamatkan orangutan malang itu.
“Kami mendapat telepon dari penjaga taman. Ada orangutan yang terluka ditemukan di luar perkebunan kelapa sawit,” ujarnya.
Baca: Kondisi Bara dan Arang, Orangutan yang Diselamatkan dari Kebakaran Hutan Kalimantan
Dia tahu, bahwa kondisi orangutan itu tentu sudah sekarat.
Namun Ramos dan timnya tetap berusaha untuk menyelamatkan orangutan tersebut.
“Pada malam itu saya melihat hal-hal mengerikan yang mampu (manusia) lakukan. Tetapi pada saat yang sama, saya melihat orang-orang luar biasa melakukan hal-hal luar biasa untuk menyelamatkan hewan-hewan yang menakjubkan ini,” kata Ramos.
Mereka kemudian membawa orangutan muda yang sekarat itu untuk mendapatkan perawatan.
Baginya, orangutan merupakan satwa yang sangat istimewa.
“Ini adalah hewan dengan emosi, sejarah, dan keluarga,” katanya.
Baca: Fakta di Balik Foto Orangutan yang Terluka di Kebun Warga, Dibius dan Dirawat di Pusat Karantina
Namun saat ini populasi satwa endemik ini semakin mengkhawatirkan.
Dalam sehari, populasinya rata-rata menyusut sebanyak 25 ekor.
Berdasarkan data Wildlife Fund, satu abad yang lalu populasi orangutan ada lebih dari 230.000 ekor yang tinggal di seluruh Asia Tenggara.
Namun saat ini jumlah populasi orangutan telah menyusut dengan signifikan.