"Saya rasa itu nggak ada masalah ya," ujar Haris saat diwawancarai dalam acara Sapa Indonesia Malam yang tayang di Kompas TV.
Menurutnya visual pada sampul sesuai dengan isi dari majalah tersebut.
"Isinya menagih soal janji, dan janji itu nggak dipenuhi, justru ada beberapa fakta yang justru memperlemah tidak seperti janji-janjinya Jokowi," ujarnya.
Visual Jokowi tersebut bukanlah sebuah hinaan melainkan ekspresi dari isi dari majalah tersebut.
"Jadi menurut saya visual yang disampaikan di majalah Tempo, menurut saya itu ekspresi dan mencoba memvisualkan apa yang ada di dalam majalah tersebut, tidak ada yang menghina," sambungnya.
Tak hanya itu, Haris juga merasa bahwa majalah Tempo yang bersampul 'Jokowi Pinokio' sesuai dengan konteks dan situasi saat ini yang mendekati masa akhir jabatan Jokowi sebagai presiden pada periode pertama.
"Yang mana menurut Anda pak Jokowi tidak menepati janjinya sehingga boleh kemudian ada media massa yang membayangi dengan pinokio terhadap sosok Pak Jokowi? tanya Aiman sebagai pembawa acara dalam acara tersebut.
"Kalau saya sebutkan faktanya banyak, ini juga menurut saya gambarnya tepat atau tidak, tapi juga konteks edisi Tempo hari ini itu juga tepat karena dia sudah menjelang akhir dari lima tahun yang pertama, jadi diingatkan poin apa saja yang belum dilunasi atau belum dipenuhi," jelas Haris.
(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Tribunnews.com/Danang Triatmojo, TribunPalu.com/Lita Andari Susanti)