Miris! Cakupan Pengobatan HIV dan AIDS Indonesia Salah Satu yang Terburuk di Dunia

cakupan pengobatan ARV atau AIDS di Indonesia baru mencapai 17 persen dan menjadi salah satu yang paling buruk di dunia.


zoom-inlihat foto
aids-di-indonesia.jpg
Pixabay
Ilustrasi AIDS


Obat ARV jenis Dolutegravir ini selain lebih ampuh karena bisa lebih cepat memulihkan kondisi kesehatan ODHA, juga harganya jauh lebih murah dibanding obat-obatan ARV yang saat ini digunakan dan dibeli oleh Kementerian Kesehatan.

Baca: Deretan Mobil Bekas Harga Rp 150 Jutaan, Bisa Dapat Fortuner

Pertemuan dunia

Dalam pertemuan Fast Track Cities minggu lalu di London, banyak kota melaporkan keberhasilan mereka dalam cakupan obat ARV hingga 90 persen seperti London, Amsterdam, Manchester, dan Brighton.

Berdasarkan data yang dilaporkan kepada UNAIDS, ada 16 kota yang mencapai target 90 persen.

Bahkan, India telah memberikan obat ARV kepada 1,2 juta ODHA, dan Kamboja mencapai target 90 persen dengan memberikan ARV kepada 62.000 ODHA dari 67.000 ODHA di negaranya.

Pemerintahan Jokowi dalam rancangan teknokratik RPJMN 2019-2024 memberikan target penurunan angka insiden penularan HIV baru dari 0,24 persen menjadi 0,18 persen.

“Kami yakin Indonesia akan gagal mencapai target RPJMN yaitu penurunan angka penularan HIV jika berkaca pada buruknya cakupan pengobatan ARV sekarang,” tambah Aditya.

Untuk itu, pemerintah harus segara melakukan audit program jika masih ingin berada di jalur dalam mencapai target RPJMN mendatang.

Terhadap pemerintah baru yang nanti akan dibentuk, IAC mengimbau Menteri Kesehatan segera melakukan audit menyeluruh terhadap program penanggulangan AIDS.

(TribunnewsWIKI/Kompas.com/Reni Susanti/Widi Hermawan)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved