6 Kontroversi Irjen Firli Bahuri, Ketua KPK Terpilih: Ditolak 500 Pegawai KPK, Punya Harta Rp 18 M

Sebanyak 500 pegawai KPK telah menandatangani penolakan calon pimpinan KPK Irjen Firli untuk menjadi pimpinan KPK peridoe 2019-2023


zoom-inlihat foto
firli-bahuri.jpg
Kapolda Sumsel Irjen Firli Bahuri mengikuti tes wawancara dan uji publik calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2019-2023, di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (27/8/2019)
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Kepercayaan terus mengalir padanya ketika didapuk menjadi Asisten Sespri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2010.

Baca: G30S 1965 - Pengakuan Para Algojo: Haji SY

Keluar dari Istana, lantas memegang jabatan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jateng tahun 2011.

Firli kembali ke Istana dan kali ini menjadi ajudan Wapres RI tahun 2012, saat itu Boediono.

Dengan pangkat komisaris besar, membawanya Firli menjabat Wakapolda Banten tahun 2014.

Firli juga sempat mendapat promosi Brigjen Pol saat dimutasi jadi Karo Dalops Sops Polri pada 2016.

Setelah itu, bintang satu (Brigjen) berada di pundaknya kala menjabat Wakapolda Jawa Tengah pada 2016.

Berturut-turut, mulai 2017, Firli menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat untuk menggantikan pejabat sebelumnya Brigjen Pol Umar Septono.

Tak lama kemudian, Firli dilantik pimpinan KPK sebagai Deputi Penindakan KPK pada 6 April 2018.

Saat di KPK, Firli masih berpangkat Brigjen Pol, pada April 2018 lalu.

Tak berselang lama, kenaikan pangkat pun diterimanya menjadi bintang dua (Irjen).

Diangkatnya Firli sebagai Deputi Penindakan KPK pun sempat mengundang tanya.

Sebab, Firli merupakan bekas ajudan mantan Wakil Presiden Boediono yang sempat tersandung beberapa kasus dugaan korupsi.

Selama kurang lebih setahun di KPK, Firli kemudian ditarik kembali ke Polri pada 20 Juni 2019.

Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang menjelaskan, penarikan itu dilakukan lantaran Firli telah mendapat jabatan baru di Korps Bhayangkara.

Ternyata, Firli didapuk menjadi Kapolda Sumatera Selatan hingga kini.

3. Rekam Jejak Pemberantasan Korupsi

Kapolri Jenderal Tito Karnavian melantik Irjen Pol Firli sebagai Kapolda Sumatera Selatan di Rupatama, Mabes Polri, Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2019).
Kapolri Jenderal Tito Karnavian melantik Irjen Pol Firli sebagai Kapolda Sumatera Selatan di Rupatama, Mabes Polri, Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2019). (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

Penyidik terbaik Polri ini pernah mengungkapkan kasus mafia pajak dengan tersangka Gayus Tambunan.

Saat itu, Firli masih berpangkat AKBP merupakan mantan anggota tim independen Polri mengungkap kasus mafia pajak tersebut.

Kala menjadi Kapolda NTB ini pun memimpin Polda NTB sedang menyelesaikan kasus dugaan korupsi perekrutan CPNS K2 Dompu dengan tersangka Bupati Dompu H Bambang Yasin (HBY).

Sepanjang jenjang kariernya, ia telah mengungkap ratusan kasus korupsi baik di Jawa Tengah, Banten, maupun Jakarta.

4. Punya harta lebih dari Rp 18 miliar

Tandatangan Deklarasi  (kan-ki) - Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli menandatangani naskah Deklarasi Kesetiaan Kepada Pancasila dan NKRI disaksikan oleh Gubernur Provinsi Sumsel Herman Deru, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan dan Walikota Palembang H Harnojoyo, di Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, Sabtu (20/07/2019).
Tandatangan Deklarasi (kan-ki) - Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli menandatangani naskah Deklarasi Kesetiaan Kepada Pancasila dan NKRI disaksikan oleh Gubernur Provinsi Sumsel Herman Deru, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irwan dan Walikota Palembang H Harnojoyo, di Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, Sabtu (20/07/2019). (TRIBUNNEWS.COM/IST)




Halaman
1234
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved