Dengan mengatasnamakan perintah presiden Soekarno untuk segera menjemput Ahmad Yani, mereka meminta agar sang jenderal segera dibangunkan.
Pembantu rumah tangga tersebut terdiam dan tak beranjak dari tempat duduknya.
Tentara-tentara itupun meminta Eddy untuk membangunkan sang ayah yang masih terlelap dalam tidurnya.
Dengan menggoyangkan kaki ayahnya tersebut bocah laki-laki itu membangunkan ayahnya sembari berkata, "Pak bangun pak. Ada Tjakrabirawa mencari bapak. Bapak diminta datang ke Istana".
Baca: Cerita Putri Jenderal Achmad Yani Usai Trauma G30S, Gagal Nyalon Bupati Purworejo, Uang Habis
Ahmad Yani membuka mata secara perlahan dan bertanya ada apa tentara datang pagi-pagi dan menganggu istirahatnya.
Kemudian, Ahmad Yani melihat melalui jendela kaca yang menghubungkan ruang makan dengan ruang belakang.
Ternyata pasukan tersebut telah masuk kedalam rumah dan siap siaga membawa senjata yang mereka genggam.
Eddy dengan perasaan takut langsung berlari ke ruang belakang dan berdiri didekat kolam ikan.
Dari tempat ini ia bisa mendengar jelas percakapan antara Jenderal dengan prajurit-prajurit tersebut.
Panglima Angkatan Darat itupun mendekati tentara-tentara yang telah memenuhi rumahnya.
Perdebatan sengit pun terjadi hingga kemarahan Ahmad Yani terdengar oleh Eddy.
Beberapa saat kemudian tembakan pun terdengar, membuat Sang Jenderal tersungkur di lantai ruang makan kediamannya tersebut.
Sontak saudara-saudara Eddy terbangun dan keluar ke ruang makan, mereka melihat ayahnya diseret dan bersimpah darah.
Salah satu tentara tersebut membentak saudara-saudara Eddy untuk masuk ke kamar masing-masing.
Mereka diancam akan ditembak apabila tidak menuruti perintah tentara tersebut.
Kemudian dini hari pukul 04.00 1 Oktober 1965 menjadi peristiwa yang tak dapat dilupakan oleh Irawan Sura Eddy atas meninggalnya ayahandanya.
Peran Ahmad Yani pada Peristiwa G30S
Ahmad Yani adalah orang yang sangat anti-komunis dan waspada pada perkembangan PKI yang sangat pesat pada waktu itu.
Kebencian Ahmad Yani kepada PKI semakin bertambah ketika PKI memberikan dukungan untuk membentuk angkatan kelima.
Angkatan kelima adalah angkatan setelah tiga angkatan TNI dan polisi yaitu mempersenjatai buruh dan tani.