BJ Habibie Meninggal Dunia, Kilas Balik saat Dilengserkan Amien Rais dalam Sidang Istimewa MPR 1999

Kita menyaksikan bagaimana setelah meletakkan jabatan sebagai presiden, Habibie tak sedikitpun tergiur untuk kembali ke dunia politik dan kekuasaan.


zoom-inlihat foto
habibie-dan-soeharto.jpg
Reuters/era.id
BJ Habibie saat mendampingi Presiden yang mengumumkan pengunduran dirinya, 1998 silam.


Hinaan dan cemoohan itu justru berlanjut manakala Habibie berdiri di podium kenegaraan, untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban presiden.

Hampir sejam Habibie menyampaikan pidato yang berisi keberhasilan Indonesia yang mampu entas dari keterpurukan ekonomi dan politik pascatumbangnya Soeharto, tapi tak sekalipun applause tepuk tangan menyambut pidatonya.

Justru, berulang kali pidatonya terinterupsi oleh suara gaduh dan teriakan, yang tak sekalipun ditegur oleh pimpinan sidang.

Sementara anggota yang tak gaduh dan berteriak, lebih memilih lelap dan tertidur.

Puncaknya ketika pada 20 Oktober 1999, palu sidang yang diketok Amien Rais, menyatakan secara bulat penolakan pertanggungjawaban Habibie sebagai presiden.

Artinya; Habibie dianggap tak becus mengemban amanat sebagai presiden, dan kerja kerasnya memulihkan keterpurukan Indonesia, tak dianggap punya nilai apa-apa.

Bagi pria kelahiran Pare-pare ini, cemoohan dan hujatan sejatinya tak pernah membuatnya risau.

Sebab nyaris tiap kesempatan selama setahun lebih menjadi Presiden, dirinya tak pernah lepas dari hujatan.

Pria yang kala senggang jarinya tak pernah lepas dari tasbih ini, memaklumi hujatan itu sebagai eforia kebebasan pascareformasi.

Tetapi, tatkala kerja keras dan segala daya upayanya dicampakkan sebagai hal yang tak bernilai, B.J Habibie tak mampu menutupi kesedihan hatinya.

Di malam hari setelah MPR menolak pertanggungjawabannya, Habibie menyampaikan pidato yang secara tersirat hendak pamit dari hiruk pikuk dunia politik Indonesia.

Dia hendak menepi serta menarik diri dari segala tetek bengek politik dan kekuasaan.

DanIndonesia kini benar-benar menyaksikan bagaimana setelah meletakkan jabatannya sebagai presiden, Habibie tak sedikitpun tergiur untuk kembali ke dunia politik dan kekuasaan. 

Tatkala beberapa mantan pejabat begitu sulit melepaskan diri dari post power syndrome alias sindrom ingin berkuasa kembali, Habibie justru tetap hening dan tak terpancing untuk tampil kembali.

Habibie memang berhasil menepi dan menarik diri..tetapi beliau tidak bersemedi.

Di hari tuanya sepeninggal Ibu Ainun, beliau masih tetap berkontribusi bagi negeri dengan begitu banyak sumbangsih ilmu dan terobosan teknologi. Habibie memilih menjadi guru bangsa dan teladan abadi, kendati negeri ini pernah mencaci maki dan menghinanya.

Selamat jalan Professor Habibie..Doa tulus dari kami anak negeri, semoga tempat terbaik untukmu.

Alfatihah

#UncleTOM

Postingan Melaney Subono, Cucu Habibie





Halaman
1234
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved