Dilihat dari riwayat pengalamannya, Muhtar Amin tercantum pernah magang di Polytron.
Kemudian, ia pun tercantum pernah bekerja di PT Masano dan PT Syergie.
Tercatat pula, Mukhtar Amin merupakan sarjana lulusan Teknik Elektro di ITB.
Di laman resmi ITB, ada pula sebuah artikel yang memuat berita
Ia bersama teman-temannya sempat membuat tugas akhir yang diberitakan.
Pada artikel tersebut, nama Mukhtar Amin tercatat sebagai mahasiswa Teknik Elektro.
Tugas akhir itu menciptakan karya di bidang teknologi.
2. Berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah
Muhtar Amin, usianya masih muda, yakni 25 tahun.
Di Institut Teknologi Bandung (ITB), Muhtar Amin adalah mahasiswa S2 jurusan Mikro Elektronik.
Diketahui, Muhtar Amin bukan orang asli Bandung.
Berdasarkan laporan wartawan Tribunjabar.id, ia merupakan warga Mojoloran, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kini, sosok Muchar Amin pun tinggal kenangan.
Baca: Penemuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas, Polisi Ungkap Modus dan Tersangka Pembunuhan
Baca: Terungkap, Anak Tiri yang Dibakar Aulia Kesuma Sudah Tiga Kali Terjerat Kasus Narkoba
3. Pesan Minta Maaf di laptop yang menyala dan putar OST game
Polisi menyelidiki kematian Muhtar Amin mahasiswa S2 ITB yang bunuh diri.
Saat melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian, polisi menemukan pesan terakhir yang ditulis oleh Muhtar Amin.
Diketahui, Muhtar Amin ditemukan tewas di kamar indekosnya di Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Bandung, Selasa (3/9/2019) petang.
Tulisan berbahasa Inggris itu diketik di sebuah aplikasi catatan di laptopnya.
Laptop itu masih menyala saat jenazah korban ditemukan.
Hal tersebut dikatakan oleh Kapolsek Coblong, AKP Auliya Djabar saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Rabu (4/9/2019) oleh TribunJabar.