TRIBUNNEWSWIKI.COM - Film laga super hero lokal Indonesia berjudul Gundala telah turun rilis pada 29 Agustus 2019 lalu.
'Gundala' merupakan film yang diadaptasi dari komik ciptaan Harya Suraminata atau Hasmi yang terbit pertama kali pada tahun 1969.
‘Gundala’ menjadi pintu bagi film jagoan-jagoan lain yang tergabung dalam Jagat Sinema BumiLangit.
Baca: Setelah Gundala, BumiLangit Umumkan Tujuh Film yang Akan Tayang
Baca: Tayang Hari kedua, Gundala Raih 312.776 Penonton, Joko Anwar: Penonton Hari Pertama Diatas Target
Sejak rilis secara massal di bioskop kamis (29/8/2019) lalu, hingga kini film yang dibintangi Abimana Aryasatya ini masih terus menjadi pembicaraan di media sosial.
Berikut beberapa fakta film Gundala yang telah tayang selama satu minggu terakhir.
1. Penayangan bertepatan dengan perayaan 50 tahun Gundala
Sebelumnya, Gundala juga pernah diangkat ke layar lebar dengan Lilik Sudjio sebagai sutradara.
Film dengan judul Gundala Putra Petir itu dirilis pada 1981.
Kala itu karakter Sancaka atau Gundala diperankan oleh Teddy Purba.
2. Minim CGI
Tidak seperti film-film super hero mancanegara yang menggunakan teknologi Computer Generated Imagery (CGI), dalam film Gundala ini Joko Anwar menegaskan bahwa set lokasi pengambilan gambar merupakan asli.
Hal ini dijelaskan Joko Anwar lewat cuitan di akun Twitter-nya.
“Lokasi yang digunakan di Gundala adalah lokasi asli saat syuting tahun 2018: rumah susun, stasiun kereta, percetakan, pasar tradisional, dan lain-lain. Memang demikian lah situasi asli Indonesia saat ini. Jadi setting-nya juga saat ini.” Jelas Joko.
3. Lokasi Syuting
Selama syuting film Gundala, Joko Anwar mengakui harus melakukan berbagai usaha, salah satunya mengenai lokasi.
Dari 70 lokasi syuting, salah satu lokasi pengambilan gambar film Gundala adalah rumah susun.
Tempat tersebut ternyata tempat tinggal sang sutradara sendiri beberapa waktu lalu.
Kamar yang menjadi tempat tinggal Sancaka pun tak jauh dari kamar yang ditempati Joko dulu.
Selain itu, pada adegan di pasar, pengambilan diambil di beberapa pasar yang berbeda.
Joko Anwar mengambil gambar di tiga lokasi pasar di tiga kota yang berbeda pula.
“Misalnya adegan pasar: dalam pasar di Bogor, depan pasar di Tangerang, samping pasar di Jakarta Kota. Gapapa capek asal yg terbaik buat penonton,” ungkap Joko.