Rekam Murid Makan Roti Campur Garam, Jurnalis di India Dipolisikan

Seorang jurnalis di India dilaporkan polisi setelah merekam murid SD hanya makan roti bercampur garam saja saat makan siang.


zoom-inlihat foto
jurnalis-di-india-dikriminalisasi.jpg
Tangkap layar Youtube NDTV
Rekaman gambar video memperlihatkan para murid SD di Uttar Pradesh, India, makan roti bercampur garam saat makan siang. Jurnalis yang merekamnya kemudian dilaporkan ke polisi sehingga mendapat reaksi keras.


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Seorang jurnalis di India dilaporkan polisi setelah merekam fakta menyedihkan yang terjadi di sebuah sekolah.

Diketahui, jurnalis bernama Pawan Jaiswal tersebut merekam para murid SD yang hanya makan roti dicampur garam sebagai makan siang di sekolah.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/9/2019), Jaiswal menjadi perbincangan setelah merekam siswa SD miskin di Uttar Pradesh yang hanya diberi makan siang roti bercampur garam, bukan kuliner sehat.

Laporan jurnalis itu kemudian mementik kritikan kepada pemerintah setempat yang dikuasai oleh Partai Perdana Menteri India Narendra Modi, Bharatiya Janata Party (BJP).

Jaiswal dilaporkan oleh petugas pendidikan, Mirzapur Prem Shankar Ram ke kantor polisi Ahraura.

Baca: Deretan Pejabat BUMN Korup yang Ditangkap KPK Sepanjang 2019

Tidak hanya itu, Ram juga turut melaporkan Rajkumar Pal yang merupakan kepala desa setempat.

Dalam laporan itu, Ram menuduh Pal sengaja menghubungi Jaiswal agar memberitakan fenomena di sekolahnya.

Pasalnya, Pal memang mengetahui hanya roti yang bisa dihidangkan sebagai makan siang para murid di sekolah itu.

Jaiswal dan Pal kemudian dikenakan pasal bermufakat untuk kejahatan, menghancurkan citra pemerintah, penyajian bukti palsu, hingga berbohong menurut KUHP India.

Dalam laporannya, Jaiswal juga menyinggung adanya dugaan tindak korupsi.

Sementara itu, dikutip dari Economic Times, Rabu (4/9/2019), Menteri Pendidikan Dasar Satish Dwivedi mengatakan seharusnya upaya Jaiswal dalam mengungkap adanya korupsi tidak perlu digubris.

“Saya akan meminta keterangan dari pengawas polisi (SP) terkait aksi apa yang bisa mereka lakukan untuk menyikapi pelaporan seperti ini,” ujar Dwivedi.

Sementara editor Guild of India dalam pernyataan resmi Senin (2/9/2019) menyebut otoritas sudah melakukan cara kejam dan klasik untuk menghancurkan Jaiswal.

“Sangat mengejutkan alih-alih membenahi apa yang jadi kekurangan, mereka malah mengkriminalisasi jurnalis,” ujar editor Guild of India dikutip AFP Selasa (3/9/2019).

Baca: Selain Iuran BPJS Kesehatan, Tarif Listrik 900 VA juga Akan Naik pada 2020

Tidak hanya itu, puluhan jurnalis setempat juga berkumpul di kantor distrik pada Selasa untuk memberikan dukungan kepada Jaiswal.

Mereka meneriakkan berbagai slogan dan menuntut investigasi terhadap Jaiswal dicabut.

Sementara Jaiswal membantah dirinya melakukan konspirasi dengan Pal.

Dia mengaku menerima telepon dari seseorang pada 22 Agustus silam bahwa ada kesenjangan dalam makan siang yang disajikan.

Karena itu, Jaiswal kemudian pergi ke sekolah tersebut untuk melakukan peliputan.

Jaiswal mengungkapkan sudah memberitahukan kedatangannya kepada pejabat pendidikan setempat, Brijesh Kumar Singh.

Jaiswal menuturkan video soal makan siang roti campur garam itu terjadi pukul 12.07 siang, dan menjelaskan bahkan otoritas terkait sudah melakukan penyelidikan.

“Namun ketika berita saya sudah menjadi besar, mereka berusaha menyelamatkan diri dengan menyematkan berbagai kasus kepada saya,” keluh Jaiswal.

Jurnalis di India memang sudah lama mengeluhkan betapa kecilnya kebebasan pers dan serangan daring yang mereka terima dalam beberapa tahun terakhir.

(TribunnewsWIKI/Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo/Widi Hermawan)

Jangan lupa subscribe kanal Youtube TribunnewsWIKI Official





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved