‎Raih 99% Suara dan 12 Kali Kunjungi Papua, Jokowi Bilang Semua Hilang Setelah Kerusuhan

‎Raih 99% Suara dan 12 Kali Kunjungi Papua, Jokowi Bilang Semua Hilang Setelah Kerusuhan.


zoom-inlihat foto
jokowi222231.jpg
TRIBUNNEWS/HO/Biro Pers
Presiden Joko Widodo berbincang dengan para pemimpin redaksi media massa, berasal dari media online, koran, televisi, dan radio di Istana Negara, Selasa (3/8/2019).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyayangkan dan mengaku heran dengan kerusuhan yang melanda Papua.

Kerusuhan beruntun memang terjadi di Papua, mulai 19 Agustus 2019 hingga 29 Agustus 2019.

Kerusuhan mulai terjadi di Papua Barat pada Senin, 19 Agustus 2019 di Manokwari dan Sorong, kemudian berlanjut di Fakfak pada 21 Agustus 2019.

Gejolak massa pun kemudian merembet ke Deiyai, Papua Rabu (28/8/2019) dan 29 Agustus 2019 di Jayapura, Papua.

Jokowi mengaku masyarakat Papua masih sangat percaya dengan pendekatan yang dilakukan dirinya selama ini.

Baca: Hillary dan Farah, Dua Perempuan Cantik yang Jadi Anggota DPR RI di Usia 23 Tahun

Baca: Syamsul Arifin, ASN Pemkot Surabaya Tersangka Ujaran Rasis ke Mahasiswa Papua Resmi Ditahan

"Sebenanya trust ada. Buktinya, 99 persen (hasil Piplres 2019, suara Jokowi-Ma'ruf 99,66 persen di Papua, Red) itu muncul. Namun karena ada satu itu (kerusuhan, Red), maka semua proses panjang itu jadi hilang," kata Jokowi saat berdialog dengan para pemimpin redaksi di istana negara, Selasa (3/9/2019) siang. 

Saat berdialog dan mendengar pertanyaan dari para pemimpin redaksi, Jokowi mengatakan dirinya menangkap ada persepsi berbeda di masyarakat.

"Saya menangkap ada persepsi di masyarakat, antara Jokowi dan Jakarta ada perbedaan. Jadi ada kesan yang saya tangkap, pendekatan Jokowi dengan pendekatan Jakarta, berbeda," katanya.

Tribunnews mencatat, Jokowi sampai tiga kali menyebut adanya persepsi yang berbeda di masayarakat tersebut.

"Pelaksanaan di lapangan kadang berbeda dengan apa yang saya tafsir dan inginkan. Jadi yang saya tangkap, di masyarakat ada persepsi, pendekatan Jokowi dengan pendekatan Jakarta, berbeda. Ini yang ingin saya sambung," kata Jokowi.

Namun dia tidak menjelaskan detail, apa maksud perbedaan antara pendekatan yang dia lakukan dengan 'Jakarta'.

Dia juga tidak mengurai 'Jakarta' yang dimaksud, apakah merujuk pada satu institusi atau lembaga.

Dalam kesempatan tersebut Jokowi mengungkap pentingnya pendekatan dialog dalam menyelesaikan berbagai permasalah di Papua.

Ia menyebut dirinya kerap bertemu langsung dengan masyarakat, tokoh adat, dan pemuka masyarakat di Papua 

Saat berkunjung ke lapangan, Jokowi mengaku lebih senang langsung bertemu dengan rakyat.

Ia pun menceritakan pengalamannya ketika dirinya akan melakukan kunjungan ke Nduga, Papua.

Saat itu Panglima TNI dan Kapolri tidak setuju, karena situasi tidak memungkinkan.

"Tapi saya tetap berangkat naik helikopter agar dapat mengecek langsung situasi di lapangan, dan bertemu rakyat," katanya.

Selama dirinya menjadi Presiden, tercatat sudah 12 kali dirinya mengunjungi Papua.

"Saya sering kali ke Papua. Dalam setahun, bisa tiga kali saya ke Papua. (Sejak dilantik 20 Oktober 2014) sampai saat ini, sudah 12 kali saya berkunjung ke sana," ujar Jokowi.  (domu d ambarita)

Akses internet dibuka

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku pihaknya akan mencabut pemblokiran internet di sejumlah wilayah Papua dan Papua Barat secara bertahap mulai besok pagi, Rabu (4/9/2019).

Untuk itu, malam ini, Selasa (3/9/2019) dia melakukan rapat koordinasi dengan beberapa menteri sebelum membuka akses internet secara bertahap.

"Sedang kita koordinasikan kabupaten, kota mana saja. Malam ini mudah-mudahan sudah ada ini (datanya). Sehingga secara bertahap besok sudah bisa dilakukan, diaktifkan kembali layanan datanya di beberapa kabupaten, kota," ujar Rudiantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Baca: Alleia Anata, Putri Semata Wayang Ariel NOAH yang Mulai Berpenampilan Dewasa

Baca: Promo KFC Hari Ini: Beli 9 Potong Ayam Rp 74 Ribuan, Buruan Jangan Sampai Kehabisan!

Rudiantara menyatakan pihaknya tidak langsung membuka akses internet kembali di seluruh wilayah Papua dan Papua Barat.

Nanti hasil dari koordinasi dengan pihak keamanan lah yang menentukan kabupaten atau kota mana yang dinilai kondusif dan layanan datanya dibuka.

Rudiantara menjelaskan pembatasan internet yang dilakukan pihaknya sejak Rabu (21/8/2019) itu berdasarkan wilayah provinsi.

Besok pagi, dia akan menurunkan pembatasan berdasarkan wilayah kabupaten atau kota.

"Yang disiapkan skenarionya adalah, pembatasan masih ada tetapi levelnya diturunkan ke tingkat kabupaten atau kota. Sehingga katakanlah di Papua tidak semua kabupaten, kota diberikan pembatasan. Yang harus dibatasi-dibatasi, yang tidak ya tidak," papar dia.

Dia berharap lebih banyak wilayah kabupaten atau kota yang dipulihkan kembali daripada dibatasi.

Total ada 29 kabupaten atau kota di Papua dan 13 kabupaten atau kota di Papua Barat.

"Dari 29 kabupaten dan kota di Papua, saya rasa besok sebagian besar layanan ‎data bisa kembali lagi," tambah dia.

Untuk diketahui Kominfo sejak Rabu (21/8/2019) memblokir akses internet di Papua dan Papua Barat.

Atas hal ini, sejumlah organisasi masyarakat sempat mendatangi kantor Kominfo mendesak akses internet kembali dibuka.

Jaringan komunikasi seperti SMS dan telepon di Jayapura, Papua pun sempat terganggu.

Telkomsel menyebut layanan telepon dan SMS Telkomsel di Papua untuk sementara mengalami gangguan.(*)





Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved