Kepala Daerah ke-43 yang ditangkap KPK sejak 2012
Bupati Muara Enim, Sumatera Selatan H Ahmad Yani diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam giat operasi tangkap tangan (OTT) pada Selasa (2/9/2019) malam.
Bupati Ahmad Yani tercatat sebagai kepala daerah ke-43 yang diamankan KPK sejak 2012.
Ahmad Yani terjaring bersama tiga orang lainnya, yaitu pejabat pengadaan dan pihak swasta. Keempatnya diduga terlibat dalam kasus dugaan suap terkait proyek pembangunan milik Dinas Pekerjaan Umum (PU).
KPK pun telah menyita barang bukti berupa uang sebesar USD35.000 dalam giat operasi senyap tersebut.
Sebelum OTT Bupati Muara Enim, kepala daerah yang dicokok adalah Bupati Kudus M Tamzil. Dia diringkus KPK pada Jumat (26/7/2019).
Tamzil dijerat sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pengisian perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus tahun 2019.
Tamzil diduga meminta uang Rp250 juta untuk kepentingan pembayaran utang pribadinya. Adapun uang Rp250 juta untuk keperluan pembayaran mobil Nissan Terrano milik Muhammad Tamzil.
Tribunnews.com mencatat, sepanjang 2019, KPK sudah menangkap 5 kepala daerah. Sebelum Ahmad Yani dan Muhammad Tamzil, KPK lebih dulu mencokok Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip, dan Bupati Mesuji Khamami.
Berikut parade foto dan kasus ke-43 kepala daerah yang ditangkap KPK sejak 2012.
Foto-foto para koruptor banyak yang berpose sambil tersenyum, atau melambaikan tangan:
1. Bupati Buol, Amran Batalipu ditangkap 27 Juni 2012;
2. Bupati Mandailing Natal, Muh. Hidayat Batubara ditangkap 15 Mei 2013;
3. Bupati Gunung Mas, Kalteng, Hambit Bintih, ditangkap 3 Oktober 2013;
4. Bupati Bogor, Rachmat Yasin, ditangkap 7 Mei 2014;
5. Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombuk, ditangkap 16 Juni 2014;
6. Bupati Karawang, Ade Swara, ditangkap 7 Juli 2014;
7. Bupati Subang, Ojang Sohandi, ditangkap 11 April 2016;
8. Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian, ditangkap 4 September 2016;
9. Wali Kota Cimahi, Atty Suharti Tochija, ditangkap 1 Desember 2016;
10. Bupati Klaten, Sri Hartini, ditangkap 30 Desember 2016;
11. Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti, 20 Juni 2017;