TRIBUNNEWSWIKI.COM – Sejumlah remaja di 14 negara bagian Amerika menderita penyakit paru-paru misterius yang tampaknya berkaitan dengan penggunaan vape atau vaping.
Dilansir oleh Kompas.com yang mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit – Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, mengungkapkan banyak dari remaja tersebut terserang cedera paru-paru akut akibat vaping.
Mengerikannya lagi, beberapa pasien tersebut dirawat di ruang intensif dan harus menggunakan ventilator untuk membantu mereka bernapas dan tetap hidup.
Pihak otoritas medis sampai sekarang belum mengatakan apakah pasien tersebut bisa pulih sepenuhnya.
Menurut CDC, setidaknya 31 kasus telah dikonfirmasi pada pertengahan Agustus lalu.
CDC mengatakan, sedang menyelidiki 94 kemungkinan kasus di 14 negara bagian.
Para pejabat kesehatan juga telah memeringatkan para dokter dan masyarakat agar waspada terhadap apa yang bisa terjadi akibat cedera paru-paru yang parah dan berbahaya ini.
Gejala penyakit tersebut termasuk kesulitan bernapas, sesak napas, dan nyeri dada.
Beberapa pasien juga dilaporkan mengalami demam, batuk, muntah, dan diare.
CDC bekerja sama dengan departemen kesehatan di lima negara bagian dengan kasus yang dikonfirmasi.
Kelima negara bagian tersebut adalah California, Illinois, Indiana, Minnesota, dan Wisconsin.
Baca: Bisakah Infused Water Jadi Pengganti Air Putih? Simak Penjelasannya Berikut Ini!
Baca: Beberapa Wilayah di Jakarta Mati Lampu, Tagar #matilampulagi Jadi Trending Topic
Rekanan berusaha menentukan penyebab kondisi tersebut, setelah sekelompok penyakit paru-paru yang berhubungan dengan pemakaian rokok elektronik di kalangan remaja dan dewasa dilaporkan selama beberapa minggu terakhir.
Meski demikian, CDC mengatakan belum ada bukti yang konsisten.
Tercatat beberapa kasus tampak serupa, tetapi tidak dapat dipastikan apakah penyakitnya berkaitan dengan alat rokok elektronik itu sendiri atau dengan bahan-bahan spesifik dan kontaminan yang dihirup melalui rokok itu.
Para pasien mengaku, menghirup berbagai zat, termasuk nikotin dan produk dengan bahan dasar ganja yang diolahnya sendiri di rumah.
Atas kejadian ini, CDC memberitahu semua tenaga kesehatan dan dokter di seluruh negeri tentang penyakit apa yang harus diperhatikan.
Departemen kesehatan negara bagian juga telah mengeluarkan peringatan terkait hal ini.
Para remaja awalnya menunjukkan gejala yang tampak dapat diatasi dan konsisten dengan infeksi virus dan bakteri pneumonia.
Gejala-gejala ini termasuk sesak napas, batuk, demam, dan rasa tidak nyaman pada perut, kata Emily Chapman, kepala petugas medis di Children's Minnesota, Minneapolis.
Namun ternyata kondisi pasien terus memburuk, meskipun dalam banyak kasus pengobatan telah dilakukan dengan antibiotik dan bantuan oksigen.
“Beberapa bahkan menderita gagal napas dan harus memakai ventilator,” tambah Chapman.
Chapman mengatakan, para dokter akhirnya menyimpulkan bahwa ada hubungan antara cedera paru-paru akut dengan penggunaan vape.
Baca: Baby Fey Mengaku Ditipu dan Diajak Tidur Youtuber Terkenal, Gebby Vesta Sebut Atta?
Para pasien yang diobati dengan steroid, di antara terapi lainnya, menunjukkan peningkatan.
Namun demikian, dokter tidak tahu apakah pasien akan menderita konsekuensi jangka panjang.
“Kasus-kasus ini sangat kompleks untuk didiagnosis, karena gejalanya dapat meniru infeksi umum, tapi juga dapat menyebabkan komplikasi parah dan memperpanjang masa rawat inap,” catat Chapman.
“Perhatian medis sangat penting dalam kondisi ini. Kondisi pernapasan dapat terus menurun tanpa perawatan yang tepat,” pungkasnya.
(TribunnewsWIKI/Widi Hermawan)
Jangan lupa subscribe kanal Youtube TribunnewsWIKI Official: