TRIBUNNEWSWIKI.COM - Polisi berhasil mengungkap pembunuhan berencana yang dilakukan seorang istri kepada suami dan anak tirinya di Sukabumi yang sempat menjadi misteri.
Tersangka AK sampai menyewa 4 pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (23).
Pembunuhan berencana ini dilakukan AK dengan karena adanya masalah utang dan rumah tangga.
Untuk menghilangkan jejak, korban sengaja dibakar dalam mobil untuk mendapatkan motif terbakar dalam mobil.
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, AK menyewa empat pembunuh bayaran untuk membunuh suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23).
Baca: Kerap Terima Nyinyiran Karena Penampilan, Nikita Mirzani Beri Pembelaan, Anak Gue Kok Biasa Aja
Baca: Sajad Ukra Transfer 6 Juta, Nikita Mirzani: La Perla Gue Aja Udah 4,5 juta yang Gue Pakai di Dalem
"Motifnya adalah tersangka AK menyewa empat eksekutor untuk membunuh suaminya Edi Candra dan anak tirinya Dana karena masalah rumah tangga dan utang piutang," ujar Nasriad saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (26/8/2019).
AK menyewa orang menghabisi nyawa suami dan anak tirinya itu karena masalah utang dan rumah tangga.
Senin malam, polisi menangkap AK di Jakarta.
Selain itu satu orang diduga pelaku, KV masih dirawat di RS Pertamina Jakarta.
Sebelumnya diwartakan, identitas dua jenazah terpanggang di dalam mobil Toyota Calya, Minggu (25/8/2019) masih jadi misteri.
Dua jenazah terpanggang di dalam mobil ditemukan di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat sekira pukul 12.00 WIB.
Keberadaan dua jenazah terpanggang itu diketahui warga setelah kobaran api yang membakar mobil tersebut mulai mengecil.
Kejadian mobil terbakar berisi dua jenazah itu pun sontak membuat warga kaget.
Kini, dua jenazah terpanggang itu telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan autopsi.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunJakarta.com, dua jenazah terpanggang itu sempat sulit diidentifikasi lantaran parahnya luka bakar yang diderita.
Hal itu disampaikan langsung Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo.
"Hampir jadi arang semua (bagian tubuh). Jadi terbakarnya habis, agak sulit untuk menentukan ini meninggal terbakar atau meninggal saat masih hidup," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (26/8/2019).
Baca: Obyek Wisata di Ibu Kota Baru Terpilih, Kutai Kartanegara Kalimantan Timur
Dia menuturkan perlu waktu untuk dapat memastikan apakah dua jasad yang ditemukan warga Kampung Bondol dibakar dalam keadaan hidup atau tewas.
Tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati pun kini masih menunggu laporan dari Satreskrim Polres Sukabumi terkait laporan warga yang merasa kehilangan anggota keluarga.
"Sudah koordinasi dengan pihak Polsek dan Polres Sukabumi untuk siap menerima masyarakat yang melaporkan ada kehilangan anggota keluarga," ujarnya.