Saat itu, Plh Kapusdatin BNPB Agus Wibowo menjelaskan, risiko rawan banjir tersebut berada di Kabupaten Kutai Kartanegara yang menjadi salah satu area ibu kota baru dan Kota Samarinda.
Lalu, berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), risiko rawan banjir di wilayah ini terdapat pada wilayah yang dekat dengan hulu daerah aliran sungai (DAS).
Masalah penggundulan dan kebakaran hutan
Selain dua potensi bencana tersebut, Kalimantan Timur juga menyimpan potensi bencana lain yakni kebakaran dan penggundulan hutan.
Disebutkan, lahan hijau di wilayah ini berkurang cukup signifikan.
Penggundulan hutan ini menyebabkan banyaknya banjir yang terjadi di Kaltim.
Potensi bencana lainnya adalah hutan di provinsi ini pun juga berkurang akibat pembakaran, dehingga menyebabkan asap.
Sementara itu, berdasar pada tahun 2018, BMKG mencatat wilayah Kaltim menjadi salah satu yang rawan bencana kebakaran hutan dan lahan.
Informasi ini disampaikan Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko kepada Kompas.com, Jumat (24/8/2018), dan melalui akun resmi Instagram BMKG, @infobmkg.
Pencemaran minyak di perairan air laut
Salah satu potensi bencana di Kaltim yang tak bisa dipandang remeh adalah pencemaran minyak di wilayah perairan laut.
Pencemaran tersebut diakibatkan salah satunya akibat lokasi perairan Kalimantan Timur yang menjadi jalur pelayaran antar pulau, baik ke Sulawesi maupun ke Jawa.
Namun demikian, meski masih memiliki potensi bencana, namun secara umum wilayah Pulau Kalimantan masih relatif aman jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.
Pembangunan Ibu Kota Baru Paling Cepat 2020
Pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur rencananya paling cepat akan dilakukan pemerintah pada 2020.
Saat ini, pemerintah masih menyusun konsep desain sebelum megaproyek yang diperkirakan menelan anggaran Rp 466 triliun itu dieksekusi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, perencanaan dan pengembangan kawasan ibu kota paling cepat akan dilaksanakan hingga pertengahan 2020.
"Kemudian, untuk sarana prasarana dasar seperti bendungan, air, sanitasi, jalan, kita desain mulai sekarang sampai pertengahan tahun depan groundbreaking untuk dilaksanakan fisiknya.
Insya Allah dimulai tahun depan," kata Basuki di Kompleks Parlemen, Senin (26/8/2019).
Metode design and build layaknya renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) akan digunakan dalam pembangunan ini.