Profil Kampus - Universitas Brawijaya

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Universitas Brawijaya merupakan satu diantara perguruan tinggi negeri yang memiliki nama di Indonesia.

5 Januari 1963 digunakan sebagai hari jadi Universitas Brawijaya, namun sebenarnya universitas tersebut didirikan pada 10 Mei 1957.

Pada saat itu para petinggi pemerintah Kota bersidang untuk menindaklanjuti gagasan pembentukan perguruan tinggi negeri.

Pertemuan tersebut diprakarsai oleh ketua DPRD Kota Malang dan melibatkan beberapa tokoh masyarakat untuk membentuk sebuah universitas yang dimiliki Kotapraja (Gemeentelijke Universiteit).

Baca: Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta

Baca: Profil Kampus - Universitas Trisakti

Langkah awal yang disusun yakni mendirikan Yayasan Perguruan Tinggi Malang (YPTM) yang memiliki akte notaris nomor 48 tahun 1957, pada 28 Mei 1957.

Dua bulan kemudian yayasan ini berperan membuka Perguruan Tinggi Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (PTHPM) pada 1 Juli 1957.

Mahasiswa yang diterima sejumlah 104 orang.

Perkuliahan dilakukan di ruang sidang Balaikota Malang.

Selain PTHPM, beberapa tokoh masyarakat juga mengusulkan untuk mendirikan Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (YPTEM) pada 15 Agustus 1957.

Yayasan ini kemudian mendirikan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM).

Perkualiahan PETM juga dilakukan di Balaikota Malang.

Kemudian kotapraja Malang melalui keputusan DPRD mengakui PTHPM sebagai perguruan tinggi negeri pada 19 Juni 1958.

PTHPM kemudian mengganti namanya menjadi Universitas Kotapraja Malang pada dies natalis ketiga 1 Juli 1960.

Dua bulan kemudian, fakultas baru dibuka yakni Fakultas Administrasi Niaga (FAN) disusul oleh Fakultas Pertanian (FP) pada 10 November 1960.

Kegiatan Universitas Kotapraja Malang walaupun telah diakui menjadi miliki Kotapraja Malang namun pembiayaan kegiatan kuliah masih menjadi beban yayasan.

Hal tersebut yang menjadi dasar untuk mendapatkan status universitas negeri dari pemerintah pusat.

Sesuai UU No. 22 tahun 1961 mengenai perguruan tinggi, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, satu diantaranya jumlah dan jenis fakultas yang dimiliki.

Kemudian pemerintah Kotapraja Malang dan yayasan mengupayakan untuk menggabungkan perguruan tinggi lainnya yang terdapat di Malang, yakni PTEM dan STKM (Sekolah Tinggi Kedokteran Malang).

Namun hanya PTEM yang sepakat untuk digabungkan, sedangkan STKM menolaknya.

Agar penggabungan menjadi Universitas Negeri berjalan lancar, Universitas Kotapraja diubah namanya menjadi Universitas Brawijaya.

Nama ini diberikan oleh Presiden Soekarno melalui kawat nomor 258/K/61 tertanggal 11 Juli 1961.

Nama ini diambil dari gelar raja-raja Majapahit.

Sebuah kerajaan yang besar di Indonesia pada kurun abad 12 hingga 15.

Selain nama Brawijaya, terdapat alternatif nama lainnya yakni Tumapel dan Kertanegara.

Namun nama Brawijaya resmi digunakan dan dipakai secara resmi pada 3 Oktober 1961.

Yayasan Perguruan Tinggi Malang (Universitas Kotapraja Malang) dan Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM) digabungkan menjadi satu nama yang baru yakni Yayasan Universitas Malang.

Penggabungan tersebut disahkan melalui akte nomor 11 tanggal 12 Oktober 1961.

Pada saat itu Universitas Brawijaya hanya memiliki empat fakultas yakni FHPM, FE, FAN, dan FP.

Untuk memenuhi persyaratan menjadi Universitas Negeri, Universitas Brawijaya membuka sebuah fakultas lagi yakni Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP).

Presiden Universitas Brawijaya H. Doel Arnowo bersama beberapa perintis kampus Universitas Brawijaya terus memperjuangkan agar mendapatkan status negeri.

Namun pada 7 Juli 1962, melalui sebuah pertemuan dengan menteri PTIP, Pangdam VIII Brawijaya, Presiden Universitas Airlangga, Presiden Universitas Brawijaya, dan Presiden Universitas Tawangalun mendapatkan kesepakatan bahwa hanya fakultas eksakta yang terlebih dahulu dinegerikan.

Keputusan ini membuat FP dan FKHP dinegerikan dengan menjadi bagian dari Universitas Airlangga Surabaya.

Penepatan keputusan ini melalui Keputusan Menteri PTIP nomor 92 tahun 1962 tanggal 1 Agustus 1962.

Kemudian pada 5 Januari 1963, melalui keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 1 tahun 1963, Universitas Brawijaya resmi menjadi universitas negeri.

Keputusan ini berhasil menyebutkan jika Universitas Brawijaya terdiri dari Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan, Fakultas Pertanian, serta Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.

Fakultas Pertanian, dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan akhirnya resmi memisahkan diri dari Universitas Airlangga dan bergabung kembali menjadi bagian dari Universitas Brawijaya.

Menteri PTIP kemudian meresmikan tiga fakultas yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Ketatanegaraan di Jember menjadi bagian dari Universitas Brawijaya. (1)

Baca: 7 Universitas Swasta dan 4 Universitas Negeri Terbaik di Jawa Tengah, Kampusmu Termasuk?

Baca: 17 PTS Terbaik Tahun 2019 Versi Kemenristekdikti, Universitas Telkom hingga UII, Kampusmu yang Mana?

Visi

Menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan berstandar internasional agar peserta didik menjadi manusia yang berkemampuan akademik dan atau profesi atau vokasi yang berkualitas dan berkepribadian serta berjiwa dan/atau berkemampuan entrepreneur.
2. Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora dan seni, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. (2)

Tujuan

1. Menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mampu membelajarkan diri, memiliki wawasan yang luas, memiliki disiplin dan etos kerja, sehingga menjadi tenaga akademis dan profesional yang tangguh dan mampu bersaing di tingkat internasional.
2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni guna mendorong pembangunan bangsa, sehingga tercipta insan-insan yang sadar bahwa setiap kehidupan mempunyai hak untuk dihargai dan bermanfaat.
3. Mempunyai kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan konsep pemecahan masalah dengan menggunakan metode ilmiah. (3)

Baca: Profil Kampus - Universitas Sanata Dharma

Baca: Universitas Diponegoro (Undip)

Sasaran

1. Tersedianya lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisi secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional
2. Terwujudnya kemampuan civitas akademika yang mandiri, memiliki otonom dan mampu mengarahkan dirinya.
3. Terwujudnya mahasiswa UB yang memiliki prestasi dalam bidang akademik dan kemahasiswaan.
4. Adanya kerjasama tingkat ASEAN, Asia dan daya saing global.
5. Terwujudnya sistem tata kelola dan kelembagaan yang akuntabel.
6. Adanya sarana prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi.
7. Dihasilkannya produk riset yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan pengembangan ilmu pengetahuan. (3)

UB mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. (3)

Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito menyatakan bahwa mulai tanggal 17 Maret 2008 telah menetapkan singkatan UNIBRAW menjadi UB.

Perubahan singkatan disarankan oleh pihak sivitas akademika dan masyarakat.

Penetapan singkatan ini diresmikan melalui surat bernomor 09343/J10/LL/2008. (4)

Lambang UB

1. Segi Lima, bermakna menjunjung tinggi Pancasila sebagai falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
2. Warna Kuning Emas, bermakna jiwa kepeloporan seperti dimiliki oleh Raden Wijaya.
3. Dasar Hitam, bermakna keabadian.
4. Mahkota Candra Kapala, bermakna berani membongkar segala sesuatu yang dianggap kurang wajar atau kurang benar.
5. Gada, bermakna penegak tertib hukum.
6. Cakra, bermakna berani meratakan segala sesuatu yang kurang wajar atau kurang benar.
7. Sangkhala, bermakna segala sesuatu dilakukan dengan kesucian yang disertai dengan tugas pemeliharaan atau pembinaan sesuai dengan sifat Wisnu.
8. Lampu, bermakna percaya dan meyakini benar bahwa Zat itu ada. (3)

Logo UB

1. Huruf UB dalam bulatan, bermakna bahwa UB selalu dinamis keberadaannya dalam masyarakat dunia.
2. Sayap berjumlah tiga buah mengelilingi bulatan dunia menggambarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertaraf internasional.
3. Warna emas pada huruf dan gambar bermakna kebijaksanaan dan kejayaan.
4. Warna biru menggambarkan UB bersifat universal.
5. Bingkai bujur sangkar bermakna keadilan. (3)

Fakultas Hukum
Ilmu Hukum

Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Ilmu Ekonomi
Manajemen
Akuntansi
Keuangan dan Perbankan
Ekonomi dan Bisnis Islam
Pendidikan Profesi Akuntansi

Fakultas Ilmu Administrasi
Ilmu Administrasi Bisnis
Ilmu Administrasi Publik
Bisnis Internasional
Administrasi Perpajakan
Perencanaan Pembangunan
Ilmu Administrasi Pemerintahan

Fakultas Pertanian
Agribisnis
Agroekoteknologi

Fakultas Peternakan
Peternakan

Fakultas Teknik
Teknik Elektro
Teknik Mesin
Teknik Informatika
Teknik Pengairan
Teknik Sipil
Teknik Industri
Teknik Arsitektur
Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas Kedokteran
Pendidikan Dokter
Ilmu Keperawatan
Ilmu Gizi
Pendidikan Dokter Gigi
Farmasi
Kebidanan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Teknologi Hasil Perikanan
Sosial Ekonomi Perikanan
Budidaya Perairan
Manajemen Sumberdaya Perairan
Ilmu Kelautan
Manajemen Bisnis Kelautan dan Perikanan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Kimia
Fisika
Biologi
Matematika
Statistika
Ilmu Komputer
Ilmu Instrumentasi
Geofisika

Fakultas Teknologi Pertanian
Teknologi Hasil Pertanian
Teknologi Industri Pertanian
Teknik Pertanian

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sosiologi
Komunikasi
Hubungan Internasional
Psikologi
Ilmu Politik

Fakultas Ilmu Budaya
Sastra Inggris
Sastra Jepang
Bahasa dan Sastra Perancis

Program Pendidikan Vokasi

Program Pascasarjana

Program Kedokteran Hewan
Pendidikan Dokter Hewan (5)

(TribunnewsWiki/Sekar)

Jangan lupa subscribe youtube channel TribunnewsWiki ya!