lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Setiap tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan.
Biasanya presiden akan menyampaikan pidato dalam upacara 17 Agustus di hari kemerdekaan.
Hari ini, Sabtu 17 Agustus 2019, Indonesia kembali merayakan hari kemerdekaan ke-74.
Baca: Kumpulan Ucapan 17 Agustus, Hari Kemerdekaan ke-74 RI, Dilengkapi dengan Gambar GIF
Baca: Kumpulan 50 Kata Mutiara Ucapan Hari Kemerdekaan Ke-74 17 Agustus: Dalam Bahasa Inggris & Indonesia
Baca: 17 AGUSTUS: 10 Ucapan HUT ke-74 Kemerdekaan RI Keren Dibagikan ke WhatsApp, FB, IG dan Twitter
Untuk memperingati hari kemerdekaan ke-74 RI, berikut kutipan-kutipan mutiara dari seluruh Presiden RI.
Mulai Presiden Ir Soekarno, Soeharto, Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga presiden sekarang ini, Joko Widodo (Jokowi).
Kumpulan kutipan yang diperoleh berasal dari kalimat yang dilontarkan berbagai tokoh, baik nasional maupun dunia.
Rangkaian kutipan hari kemerdekaan RI ke-74 cocok untuk dijadikan status Whatsapp dan Instagram.
Berikut kutipan kata-kata mutiara dari seluruh presiden RI:
1. PRESIDEN SOEKARNO
"Jangan mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segita tiga warna, selama masih ada ratap tangis di gubuk gubuk pekerjaan kita belum selesai! Berjuanglah terus dengan mengucurkan banyak-banyak keringat. Dirgahayu RI."'
2. PRESIDEN SOEHARTO
"Kalau kamu ingin menjadi pribadi yang maju, kamu harus pandai mengenal apa yang terjadi, pandai melihat, pandai mendengar, dan pandai menganalisis."
3. PRESIDEN BJ HABIBIE
“Hanya sumber daya manusia yang ahli dan produktif saja yang dapat menghadapi tantangan dan masalah."
4. PRESIDEN ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR)
“Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa ada rasa perbedaan.”
5. PRESIDEN MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
“Kebahagiaan kita bukan karena berkoalisi dengan kekuasaan, tetapi kebahagiaan itu akan datang ketika kita bias tertawa dan menangis.”
6. PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
“Walaupun Indonesia sudah merdeka, bukan berarti perjuangan bangsa sudah selesai. Justru sebaliknya perjuangan baru dimulai. Ada banyak tantangan baru yang harus diselesaikan sebagai bentuk memperjuangkan kemerdekaan.”
