Presiden Joko Widodo mendatangi Kantor Pusat PT PLN Persero, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019), untuk meminta penjelasan mengenai peristiwa listrik padam di sejumlah wilayah Pulau Jawa.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi beserta rombongan bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN, Sripeni Inten Cahyani beserta jajaran direksi yang menjelaskan penyebab padamnya listrik.
Dalam paparannya selama sekitar 10 menit, Sripeni mengatakan, ada masalah teknis terkait gangguan transmisi Ungaran dan Pemalang 500KkV.
Dengan raut wajah kesal, Jokowi menilai, penjelasan yang diberikan terlalu panjang.
"Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkulasi kalau akan ada kejadian-kejadian sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop," ujar Jokowi.
Plt Dirut PLN tersebut lalu meminta waktu untuk menjelaskan kembali.
Akan tetapi, setelah mendengarkan penjelasan Sripeni, Presiden meninggalkan ruang pertemuan dan menolak meladeni wawancara dengan awak media.
4. Google Tandai Sebagai Kejadian Darurat
Pemadaman listrik yang telah berlangsung selama belasan jam di wilayah Jawa Barat, Jakarta, dan Banten membuat Google menandai kejadian ini sebagai kondisi darurat.
Google memberikan label "peringatan SOS" pada hasil pencarian terkait pemadaman listrik di Pulau Jawa ini.
Pun demikian di aplikasi Google Maps.
Label tersebut tidak sembarangan disematkan oleh Google.
Google akan mempertimbangkan sejumlah faktor untuk menentukan, apakah kejadian tersebut layak atau tidak dikategorikan sebagai kondisi darurat.
5. Polri Telusuri Kemungkinan Sabotase
Polri ikut menginvestigasi penyebab padamnya listrik di hampir seluruh Pulau Jawa dan Bali pada Minggu (4/8/2019) kemarin.
Polri ingin memastikan, apakah peristiwa tersebut disebabkan oleh faktor gangguan teknis, kelalaian, faktor alam, bahkan hingga kemungkinan adanya sabotase.
"Yang jelas dicari dulu penyebabnya. Penyebabnya bisa jadi gangguan teknis, kemudian ada human error, kemudian gangguan lain," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)