Situs Kemiri

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Situs Kemiri merupakan salah satu situs peninggalan sejarah yang berada di Desa Sarirejo, Kabupaten Pati.

Situs Kemiri merupakan peninggalan Kadipaten Pati Pesantenan yang merupakan cikal bakal dari Kabupaten Pati.

Di dalam Situs Kemiri terdapat Ringin Kurung, Pendopo Lama Kabupaten Pati, Genuk Kemiri, serta makam Adipati Kembang Joyo pendiri Kadipaten Pati Pesantenan.

Baca: Kabupaten Pati

Baca: Pulau Seprapat

Ringin Kurung merupakan dua pohon beringin yang terdapat di depan pendopo lama tepatnya di gerbang masuk ke Situs kemiri.

Keberadaan dua pohon di depan pendopo lama Kabupaten Pati selalu dikaitkan dengan kepercayaan masyarakat Jawa.

Dalam kebudayaan Jawa dipercaya jika setiap pembangunan keraton maupun kadipaten (daerah yang lebih rendah daripada Kesultanan dan dipimpin Adipati) haruslah menanam pohon dua pohon beringin terlebih dahulu.

Pohon beringin yang ditanam di dekat keraton atau kadipaten dipercaya sebagai symbol pengayoman pemimpn terhadap rakyatnya.

Hingga saat ini, Situs Resmi berada di bawah tanggung jawab Dinas pariwisata Kabupaten Pati, termasuk hal penunjukan juru kunci Situs Kemiri

Keberadaan Genuk Kemiri yang terletak di belakang pendopo lama rupanya memiliki keterikatan dengan awal mula Kadipaten Pati Pesantenan.

Dulunya, wilayah yang sekarang menjadi tempat Situs Kemiri itu merupakan hutan belantara yang terkenal angker.

Karena keangkerannya menyebabkan tidak ada orang yang berana ntuk memasuki hutan tersebut.

Hingga pada suatu hari datang Raden Kembangjoyo ke wilayah tersebut.

Raden Kembang Joyo yang berniat mendirikan sebuah kadipaten pun melakukan pembabatan hutan untuk lahan dibangunnya kadipaten.

Ketika membuka lahan hutan, Kembang Joyo bertemu dengan Mbah Cekong dan Nyai Cekong yang merupakan penjual.

Merasa kehausan, Kembang Joyo diberikan minuman dawet oleh Mbah Cekong.

Ketika itu, Kembangjoyo bertanya kepada Mbah dan Nyai Cekong minuman apa yang diberikan kepadanya.

Dijawab oleh Mbah Cekong jika minuman tersebut merupakan dawet yang terbuat dari pati dan santen (santan).

Mengetahui hal tersebut, Kembang Joyo memutuskan memberi nama kadipaten yang dibangunnya dengan nama Kadipaten Pati Pesantenan.

Kadipaten Pati Pesantenan berdiri pada tahun 1294 M dengan pusat di Kemiri dan Kembang Joyo menjadi Adipati di Kadipaten Pati Pesantenan.

Genuk Kemiri merupakan sebuah genuk atau gentong yang menurut sang Juru Kunci, Mbah Legiman,merupakan genuk besar yang dulunya tempat dawet milik Mbah Cekong dan Nyai Cekong.

Di depan Genuk Kemiri terdapat Pendopo Lama Kabupaten Pati.

Mbah Legiman atau Mbah Man, juru kunci Situs Kemiri saat ini menceritakan tidak ada yang tahu awalnya dibangunnya pendopo tersebut.

Mbah Man menuturkan jika pendopo lama Kabupaten Pati diperkirakan diboyong kembali dari kabupaten baru ke Situs Kemiri pada 1998 pada masa Bupati Yusuf Muhammad.

Sebelumnya, pendopo lama sempat dibawa ke kabupaten baru pada tahun 1907.

Di bagian paling belakang Situs Kemiri terdapat makam Adipati Kembang Joyo, pendiri Kadipaten Pati.

Baik Genuk Kemiri maupun makam Adipati Kembang Joyo sering dkunjungi oleh para peziarah dari dalam maupun luar Kabupaten Pati.

Kunjungan ke Genuk Kemiri maupun makam Adipati Kembang Joyo menjadi agenda rutin yang dilakukan oleh bupati dan wakil bupati yang terpilih.

Untuk pengunjung yang berniat mengunjungi Situs Kemiri di Desa Sarirejo, Kabupaten Pati melakukan perijinan ke pihak Desa Sarirejo yang selanjutnya akan mengantarkan pengunjung menemui juru kunci.

•  Hari jadi kota Pati pada tanggal 7 Agustus, selalu diadakan kirab yang diawali dari Situs Kemiri ke kabupaten.
•  Dari malam 10 sura diadakan haul atau memperingati hari wafatnya Kembang Joyo.

Biasanya akan diadakan kesenian barongan dan pertunjukan kethoprak dan diakhiri dengan pengajian.

Juru kunci akan memandu anda dan menceritakan sejarah tentang bangunan-bangunan di Situs Kemiri.

Apabila pengunjung berniat untuk berziarah maka akan dibukakan pintu akses masuk ke Genuk Kemiri maupun makam Adipati kembang Joyo.

(Tribunnewswiki.com/Ami heppy)

Jangan lupa subscribe Youtube Tribunnewswiki!