Ternyata Blangkon Banyak Jenisnya, Mulai dari Blangkon Solo hingga Jogja

Saat berkunjung ke Solo maupun Jogja, banyak didapati masyarakat mengenakan blangkon. Walau sekilas tampak sama, ternyata blangkon dari keduanya beda.


zoom-inlihat foto
kampung-blangkon-dan-blangkon.jpg
TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani
Kampung Blangkon merupakan kampung dimana sebagian masyarakatnya bekerja sebagai pengrajin blangkon. Kampung Blangkon terletak di Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah.


Kerumitan antara blangkon paron dan blangkon prapatan berbeda, blangkon paron membutuhkan ketelitian yang tinggi ketika membuatnya.

Bentuk lipatan yang berada di bagian samping-samping blangkon harus kuat dan rapi.

Setiap hari karyawan Rosmiati dapat membuat hingga 30 biji blangkon prapatan dan 5 blangkon paron per orangnya.

Pembuatan blangkon yang pertama adalah mengukur congkeng agar sesuai dengan ukuran cetakan.

Congkeng merupakan kain yang ada di bagian dalam blangkon.

edi pengrajin blangkon
Edi salah satu pengrajin blangkon, melapisi congkeng dengan kertas agar blangkon lebih kokoh.

Setelah diukur dan dijahit, cetakan kayu dilapisi dengan plastik agar tidak terkena lem.

Lalu congkeng dipasang kembali dan di lem, lem ini terbuat dari pati kanji yang telah dimasak.

Selain lem dari tepung kanji, pembuatan blangkon juga menggunakan lem kayu agar blangkon lebih kuat.

Congkeng kemudian dilapisi oleh kertas sebanyak enam kali supaya kerangka yang dihasilkan kokoh dan tidak mudah peyok.

Uniknya, congkeng ditahan menggunakan jarum supaya tidak bergeser.

Selanjutnya lapisan kertas tersebut dilapisi lagi dengan kain batik yang ditata dan dilem dengan rapi.

Bagian belakang blangkon dipasangi mendolan sesuai modelnya, datar untuk blangkon Solo dan menonjol untuk Jogja, kemudian direkatkan dengan lem.

edi saat memasang waton pada blangkon
Proses pemasangan waton dan tutupan pada kerangka Blangkon.

Untuk meratakan lem tersebut, biasanya pengrajin menggunakan sendok.

Isi dari jebeh tersebut terbuat dari serbuk kayu yang diikat dengan kain.

Tahap selanjutnya adalah pemasangan wiron, atau kain batik yang dilipat kecil dan rapi, dilanjutkan dengan waton, tutupan serta jebeh.

Blangkon yang sudah jadi lalu dijemur di bawah sinar matahari hingga kering sebelum masuk proses finishing.

Pada proses finishing, blangkon akan dijahit dan dibersihkan agar lebih kuat dan rapi.

jemur blangkon
Blangkon yang telah selesai dibuat dijemur di bawah sinar matahari agar lemnya kering dan tahan lama.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Saradita Oktaviani)

Jangan lupa subscribe Youtube channel TRIBUNNEWSWIKI di TribunnewsWIKI Official





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved