Quarter Life Crisis, Kegalauan Hidup yang Dialami oleh Para Millenial

Quarter life crisis, atau krisis seperempat abad dikutip dari themuse.com adalah keadaan yang dialami usia 20-an hingga awal 30-an


zoom-inlihat foto
quarter-life-crisis.jpg
Pinterest
Quarter life crisis merupakan keadaan yang wajar dihadapi oleh usia 20an hingga awal 30an.


Hal ini memang tidak dialami oleh semua orang.

Ada beberapa orang di usia tersebut yang sudah memiliki karier impian masing-masing.

Setelah menyelesaikan pendidikan kuliah, para millennial dituntut mandiri secara finansial, tidak lagi mengandalkan ‘asupan’ dari orang tua.

Usia 20-an dipandang sebagai usia yang sudah mampu hidup mandiri baik secara material dan finansial.

Adanya media sosial juga bisa menambah mimpi buruk bagi orang-orang yang sedang berada di fase quarter life crisis ini.

Momen-momen bahagia seperti wisuda, foto pertunangan dan pernikahan, hingga kesuksesan dalam pekerjaan yang dibagikan teman-teman kita di media sosial membuat kita membandingkan diri dengan mereka.

Padahal setiap orang memiliki definisi sukses yang berbeda.

Media sosial seolah membuat standar baru mengenai kesuksesan yang berujung dengan membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Baca: TRIBUNNEWSWIKI: Taylor Swift

Baca: TRIBUNNEWSWIKI: Raden Dewi Sartika

Hal yang tidak kalah penting adalah pemikiran mengenai jodoh.

Di usia 20-an, kita akan sering menjumpai pertanyaan “kapan menikah” dan semacamnya.

Hal ini tentu akan mengganggu bagi kita yang memang belum memiliki jawaban.

Pertanyaan yang kadang dianggap sepele sebagai bahan basa-basi ini menjadi kegelisahan tersendiri bagi orang yang sedang berada dalam fase ini.

Quarter life crisis bukanlah sesuatu yang harus ditakuti.

Ini merupakan sebuah proses di mana kita akan mengenal diri sendiri lebih jauh dari sebelumnya.

Tidak menjadi masalah jika kita belum tahu apa yang kita inginkan.

Hal penting yang harus ditanamkan dalam diri adalah selalu berusaha untuk memahami dan menyayangi diri sendiri.

Fokus dalam mengenali diri seutuhnya akan membuat kita mengabaikan perasaan cemas, sedih, dan stres yang melanda.

Setiap orang mengalami proses yang berbeda dalam menemukan jati dirinya.

Maka berhenti membanding-bandingkan diri dengan orang lain akan membantu kita dalam menghadapi fase quarter life crisis ini.

Mencoba hal-hal baru juga akan membantu kita dalam mengeksplorasi kemampuan yang kita miliki.

Baca: TRIBUNNEWSWIKI: Adinia Wirasti

Baca: TRIBUNNEWSWIKI: Reza Rahadian Matulessy

sumber:

forbes.com

themuse.com

pijarpsikologi.org

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Yonas)

Jangan lupa subscribe official Youtube channel TribunnewsWiki di TribunnewsWIKI Official





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved