TRIBUNNEWSWIKI.COM - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengambil alih proses penyelidikan kasus 12 senjata api (senpi) yang ditemukan di rumah dinas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.
Oleh karena itu, hingga saat ini penyidik masih mendalami apakah ada unsur pidana terkait dengan temuan 12 senjata api tersebut.
"Saat ini penyelidikan, masih penyelidikan. Saat ini ditangani oleh Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri," kata Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepasa wartawan, Selasa (3/10/2023), dikutip dari Tribunnews.
Ahmad Ramadhan juga berujar bahwa belasan senpi itu telah diserahkan kepada Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri untuk dicocokkan dengan data yang ada.
Maka dari itu, masih belum bisa dipastikan apakah seluruh senjata api berlaras pendek tersebut ilegal atau tidak.
"Nanti dilihat dari data Baintelkam Polri, ini senjata milik siapa. Kemudiian senjata ini peruntukannya apakah untuk membela diri atau koleksi atau untuk berburu nanti ada didatanya," ujar Brigjen Ahmad Ramadhan.
Baca: Serba-serbi KPK Geledah Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo: Uang Puluhan Miliar-Senjata Api Disita
Baca: 8 Dokter Dilaporkan ke Polisi Imbas Meninggalnya Anak Alami Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel
Sebelumnya, Polda Metro Jaya sempat turun tangan menyikapi temuan 12 senpi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumah dinas Mentan Syahrul.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan temuan 12 pucuk senpi tersebut.
Jajaran Polda Metro Jaya pun lantas akan melakukan pendalaman terkait dengan temuan KPK itu.
"Benar, KPK sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya," kata Trunoyudo, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (30/9/2023).
Polda Metro Jaya juga akan berkoordinasi dengan Baintelkam Polri untuk mengusut temuan 12 senjata api di rumah Syahrul Yasin Limpo.
"Dalam hal ini menerima titipan berupa temuan hasil penggeledahan oleh KPK yang kemudian melalui Direktorat Intelkam, tentunya nanti kita akan melakukan pendalaman da n koordinasi dengan Baintelkam Polri," ujar Trunoyudo.
"Jumlahnya secara kuantitas ada 12 pucuk," tandasnya.
KPK sendiri telah menggeledah rumah dinas Mentan Yahrul Yasin Limpo di Jalan Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sejak Kamis (28/9/2023) sore hingga Jumat (29/9/2023) siang.
Selain senjata api, KPK juga mengamankan uang puluhan miliar dari rumah Syahrul.
Juru bicara KPK Ali Fikri menyebut tim penyidik telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait dengan temuan senjata ini.
"Tadi bertanya apakah betul ada senpi? Kami ingin menjelaskan bahwa kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Daerah DKI Jakarta," ujar Ali.
Meski demikian, Ali enggan membeberkan lebih lanjut berapa jumlah senpi yang ditemukan di rumah Syahrul, termasuk legalitas kepemilikan senjata itu.
Menurut Ali, KPK hanya menganalisis sejumlah barang atau benda yang diduga terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian.
"Nanti, berapa jumlahnya, apakah ada intinya dan lain-lain tentu itu di luar kewenangan dari KPK," tutur Ali.
(tribunnewswiki.com/tribunnews.com)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini